Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Undecided Voters" dalam Survei Belum Tentu Tak Punya Pilihan

Kompas.com - 24/03/2019, 15:47 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 berebut suara masyarakat yang belum menentukan pilihannya. Masyarakat golongan itu seringkali disebut sebagai undecided voters dalam hasil penelitian lembaga survei.

Berbagai lembaga survei menangkap jumlah undecided voters jelang Pemilihan Presiden 2019 ini berada pada rentang 10-20 persen.

Baca juga: Pemilih Loyal Tinggi, Kedua Capres-Cawapres Harus Gaet Swing Voters dan Undecided Voters

Namun, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisyah Putri menilai kelompok ini bukan semata-mata belum menentukan pilihannya.

"Bisa saja dalam survei, dia tidak menjawab atau merahasiakannya," ujar Aisyah dalam sebuah diskusi di Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2019).

Aisyah mengatakan, bisa saja mereka merupakan pendukung loyal. Namun, dengan berbagai pertimbangan tidak memberikan jawaban yang jujur saat disurvei.

Baca juga: Respons Survei Litbang Kompas, TKN Fokus Konsolidasi dan Kejar Undecided Voters

Menurut Aisyah, lebih tepat jika lembaga survei mengategorikan mereka sebagai unidentified voters.

"Karena ini menjadi blunder jika (dua timses) melihat swing voters bisa direbut semua. Padahal bisa saja mereka sudah loyal tetapi merahasiakan," kata Aisyah.

Sementara itu, undecided voters yang sesungguhnya justru merupakan kelompok yang paling rasional.

Baca juga: Strategi Kubu Prabowo-Sandiaga Menggaet Suara dari Undecided Voters

Presentase jumlahnya sulit diketahui dan merupakan yang paling sulit untuk ditarik dukungannya.

Oleh karena itu, dua tim sukses harus bekerja sekuat tenaga untuk mendapatkan dukungan mereka.

"Undecided voters itu signifikan tetapi sulit dibujuk," kata dia.

Kompas TV Selain elektabilitas Capres-Cawapres, hasil survei Litbang Kompas tentang elektabilitas Parpol di Pemilu 2019 juga menjadi perbincangan hangat warganet. Berikut ulasan rekan Frisca Clarissa. #LitbangKompas #Pemilu2019 #Pilpres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com