Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Prabowo Lebih Agresif Saat Menyusui daripada Bayi Sandiaga (2)

Kompas.com - 25/03/2019, 10:00 WIB
Putra Prima Perdana,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pasangan Dede Wahyudin (38) dan Elis Nurlatifah (28) di Kampung Bojongloa, Desa Pasirpogor, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, memiliki alasan khusus menamakan bayi kembar mereka mirip dengan nama pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Kedua bayi laki-laki yang lahir di RSUD Cililin pada 20 Maret 2018, tepatnya pukul 13.17 WIB, itu diberi nama Muhammad Prabowo dan Muhammad Sandiaga. 

Prabowo dan Sandiaga masing-masing lahir dengan berat 2,1 kilogram dan 2,5 kilogram serta panjang masing-masing 46 cm.

Baca juga: Bayi Kembar asal Bandung Barat Diberi Nama Prabowo dan Sandiaga (1)

Saat ditemui Kompas.com di rumah sederhananya, Minggu (24/3/2019), Elis mengatakan, meski bayinya kembar identik, ada ciri-ciri dan sifat yang membedakan keduanya.

“Bedainnya kalau kakaknya (Prabowo), wajahnya agak cantik, tampan, mukanya agak lonjong. Kalau orang lihat mirip anak perempuan. Kalau adiknya, Sandiaga, kayak cowok banget. Mukanya bulat,” kata Elis, Minggu sore.

Tidak hanya wajah, Elis mengatakan, kedua anaknya memiliki perangai berbeda, terutama saat meminta disusui.

“Kalau kakaknya, Prabowo, kalau minta menyusui sukanya menggebu-gebu. Nangisnya kencang, enggak ada toleransi. Nah, kalau adiknya mah santai, kalem, agak mengalah,” ungkap Elis.

Elis mengatakan, nama Prabowo diberikan oleh Dede Wahyudin lantaran suaminya sangat mengidolakan Prabowo Subianto sejak lama. Sementara itu, Elis mengaku bahwa nama Sandiaga diberikan atas permintaannya lantaran dia sangat mengidolakan sosok Sandiaga Salahudin Uno.

“Kalau lihat Pak Sandi itu orangnya kasep (tampan), kalem, muda dan sukses. Mudah-mudahan bisa menular rezekinya ke anak saya,” ucapnya.

Baca juga: Ayah Ngefans dengan Jokowi, Bayi Ini Diberi Nama Joko Widodo Maruf

Elis menjelaskan, dia dan suaminya kaget ketika banyak orang yang memperbincangkan anak kembarnya lantaran diberikan nama Prabowo dan Sandiaga.

Meski demikian, Elis menilai wajar anaknya menjadi tenar karena diberikannya nama Prabowo dan Sandiaga pada saat musim Pilpres 2019.

“Enggak ada niat apa-apa. Saya sama suami saya cuma suka saja sama Pak Prabowo dan Pak Sandiaga,” tuturnya.

Sementara itu, Dede mengaku, nama Prabowo sudah dipersiapkan sebelum usia kandungan istrinya memasuki 7 bulan.

“Dari awal memang saya ingin kasih nama Prabowo. Waktu 7 bulan di-USG ketahuan kembar. Karena istri saya mengidolakan Pak Sandiaga, ya sudah kami sepakat kasih nama Muhammad Prabowo dan Sandiaga,” tuturnya.

Baca juga: Kisah Pilu Taufik, Malaikat Kecil Penyelamat Turis Malaysia yang Jadi Tulang Punggung Keluarga (1)

Wahyudin berharap, anak kembarnya, Prabowo dan Sandiaga, bisa membawa berkah untuk capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, memenangi Pilpres 2019.

Pria yang tidak memiki pekerjaan tetap ini pun memiliki pesan khusus untuk Prabowo dan Sandiaga.

“Saya titip pesan, kalau sudah jadi (Presiden dan Wakil Presiden), jangan berkhianat ke rakyat. Perbaiki ekonomi agar Indonesia bisa adil. Yang paling utama harga bahan pangan mudah-mudahan bisa turun,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com