Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Ragu Bikin Konten Receh, Ini Pesan Khusus "Content Creator"!

Kompas.com - 02/04/2019, 16:49 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Tiga content creator pada workshop Snackable Content berhasil terpilih untuk memperebutkan tiket ke Vietnam. Ketiganya dinilai lihai mengulik sisi kreatif untuk membuat konten video.

Workshop tersebut merupakan rangkaian kegiatan Lensa Academy 2019 di kota ketiga, yakni Jakarta, Minggu (31/3/2019) di Dhonika Eatery, Cilandak, Jakarta Selatan. Jika di dua kota sebelumnya Lensa Academy membahas tema seputar fotografi, yakni Capture to Print dan A to Z Digital Imaging, kali ini Lensa Academy Jakarta mengulik dunia sinematografi bersama TB Putera Adiperdana, seorang video content creator yang dijuluki Zack King-nya Indonesia.

Hadir juga pada kegiatan itu Yusuf Adam, content creator yang mahir membuat video stop motion animation dan art installation. Selama sehari penuh, puluhan peserta yang didominasi anak muda antusias mengikuti acara berbagi ilmu dan pengalaman merancang konten-konten kreatif.

Pada workshop tersebut TB Putera dan Yusuf Adam menekankan bahwa membuat konten tidaklah sesulit yang dibayangkan. Namun, peserta harus memegang kuncinya, yaitu kreativitas dan konsistensi berkarya.

"Dimulai dari mindset yang sederhana. Daripada bikin konten serius tapi banyak orang tidak paham dengan karya kita, tak ada salahnya bikin konten receh yang bisa dinikmati oleh banyak dan mudah dicerna," kata Putera.

Selain kreativitas dan konsistensi, Putera juga menjelaskan perihal critical time pada sebuah konten. Dia berpesan, bagian awal konten adalah yang terpenting untuk membuat penonton penasaran.

"Kalau di 5 detik awal penonton sudah tidak interest, maka kita tidak akan melanjutkannya, tidak perlu," tambah Putera.

Dia mengatakan, siapa pun tak perlu merasa rendah diri terhadap karya-karya yang dihasilkan. Tantangan terbesar content creator, menurut Putera, adalah mengubah rasa minder menjadi percaya diri. Hal itu akan semakin jelas terlihat dalam karya yang dibuat.

"Harus terus berkarya tanpa ada batasan. Enggak usah dinilai jelek bagusnya dulu, bikin karya saja dulu, nanti lama-lama juga kita bisa mendapatkan style sendiri. Dari situ kita akan mendapatkan audiens, terutama jika konsisten terhadap konten yang kita buat," ucap Putera.

Selain berbagi ilmu dan pengalaman, Putera dan Yusuf menantang peserta Lensa Academy Jakarta untuk mengaplikasikan kemampuan mereka membuat sebuah konten. Setiap peserta diberikan waktu 20 menit untuk mengeksplorasi beragam properti yang disediakan, merekam hasil video, sekaligus editing.

Usai workshop, dua pemateri ini langsung menilai karya para peserta. Tiga peserta terpilih sebagai peserta terbaik. Mereka dianggap berhasil mencerna materi dan merancang konten dengan gaya masing-masing.

Tiga peserta itu adalah Muhammad Fawzy sebagai juara pertama, Indro Muktiono sebagai juara kedua, serta Bagus di tempat ketiga.

"Kami pilih mereka, terutama Fawzym karena mampu menggabungkan stop motion ala Adam dan style saya juga. Video ini niat betul bikinnya, dan propertinya banyak digunakan dan bisa dia gabungkan," kata Putera.

Sementara itu, Yusuf Adam berharap para pemenang tidak berpuas diri dengan keberhasilan itu. Di depan masih ada kompetisi lain yang lebih besar.

"Semoga terpilih dan tidak stuck di sini. Masih ada kompetisi berikutnya yang levelnya lebih sulit. Saya berharap bisa berimprovisasi, lebih banyak belajar lagi di rumah," kata Adam.

Adapun kompetisi lebih besar yang dimaksud itu adalah Lensa Project: Capture Vietnam yang akan diselenggarakan pada Desember mendatang. Menurut perwakilan Lensa Academy, Sigit Diopsaputra, kompetisi tersebut akan mengirim 4 talenta terbaik di bidang videographer, fotografer, drone pilot dan vlogger.

"Mereka akan diseleksi berdasarkan tiga peserta terbaik dari setiap kota pelaksanaan kompetisi. Para peserta terbaik di 10 kota akan diseleksi lagi dan hasil seleksinya akan diambil empat peserta terbaik untuk diberangkatkan ke Vietnam. Mereka ditantang berkolaborasi membuat karya visual keren dan kemudian dipamerkan di Tanah Air," tutur Diop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com