UGM Masuk Peringkat Dunia Universitas Berdampak pada Masyarakat

Kompas.com - 08/04/2019, 15:47 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Times Higher Education (THE) merilis daftar University Impact Ranking 2019 pada Kamis (4/4/2019) di mana Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali meraih pencapaian peringkat perguruan tinggi di tingkat internasional ini.

Daftar tersebut berisi peringkat universitas di dunia didasarkan atas dampak kepada masyarakat luas. Standar dipakai THE dalam menyusun pemeringkatan tadi berbasis pada 11 dari 17 indikator SDGs oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

50 besar dunia

Dalam daftar tersebut, UGM masuk peringkat 50 besar dunia untuk indikator SDGs Decent Work and Economic Growth. UGM juga masuk peringkat 70 besar untuk indkator SDGs Gender Equality. Lalu untuk keseluruhan indikator, UGM mendapati peringkat antara 101-200. Hal itu sama seperti raihan Universitas Diponegoro.

Baca juga: Kini Lulusan Universitas Harus Kantongi Sertifikasi Profesi

Hatma Suryatmojo Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM menyambut antusias kabar tersebut. Ia merupakan salah seorang dari tim yang mengawal pendaftaran survei yang dilakukan THE.

Menurutnya, hasil ini merupakan gambaran utuh dari performa UGM sepanjang tahun 2018 lalu.

Pria yang akrab disapa Mayong ini menyebut survei THE ini berbeda dengan survei dari lembaga lainnya. Hal itu karena jika lembaga lain hanya menilai dari sebanyak apa kerja yang universitas lakukan dalam setahun maka THE menilai dampak dari kerja tersebut.

Pengakuan eksistensi

Mayong memaparkan survei THE ini dilakukan secara acak, tidak seperti survei lainnya. THE melakukan survei dengan melihat siapa saja yang ada kaitannya dengan UGM, baik langsung maupun tidak langsung.

Hal itu berarti, terang Mayong, sampel diambil tidak hanya dari sivitas akademika aktif, melainkan dari mitra dan alumni yang berdampak pula.

“Bisa dibilang proses tersebut lebih fair,” tuturnya seperti dikutip dari rilis UGM (7/4/2019).

“Pengakuan dunia itu penting bagi sebuah universitas. Sebab, dengan pengakuan tadi, sebuah universitas akan lebih tampak eksistensinya di mata dunia. Jika mendapat peringkat yang baik maka akan banyak mendatangkan mitra strategis untuk semakin meningkatkan kualitas universitas,” ungkapnya.

Tidak berpuas diri

Akan tetapi, Mayong berpesan untuk tidak berpuas diri dahulu atas raihan ini. Menurutnya, peringkat tersebut belum hasil maksimal diraih UGM. Ia menyebut selama persiapan pendaftaran masih banyak kekurangan, terutama pengumpulan informasi yang akan disetorkan.

Ia mengajak kepada seluruh sivitas akademika di UGM untuk berkolaborasi dalam dua hal.

“Pertama, saya berharap integrasi data dari berbagai unit di UGM, baik di tingkat universitas maupun fakultas lebih ditingkatkan agar pengumpulan lebih mudah. Kedua, saya berharap seluruh sivitas UGM untuk bersama mendorong peningkatkan performa tiap indikator. Peningkatan tersebut tidak hanya pada kerjanya saja, namun juga mengingat dampaknya pula,” ajaknya.

Menurut Mayong, tanpa adanya kolaborasi ini maka raihan yang lebih baik lagi tidak akan diperoleh UGM. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau