BLACKPINK dan K-Pop Masuk dalam Soal Ujian SMP, Ini Tanggapan Federasi Guru

Kompas.com - 10/04/2019, 16:16 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah foto yang memperlihatkan lembaran soal yang diduga merupakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) viral di media sosial, salah satunya Facebook.

Sebuah pertanyaan dalam soal tersebut terlihat memuat foto suatu grup musik asal Korea Selatan, BLACKPINK. Ada juga soal yang menanyakan lagu boyband K-Pop.

Bahkan, dalam soal esai juga terdapat soal mengenai film Dilan 1990 (2018). Siswa diminta untuk menggambarkan karakter yang ada dalam film ini.

Awalnya, foto ini diunggah oleh sebuah akun pada Selasa (9/4/2019) sore. Unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 4.500 kali dan mendapatkan ratusan komentar warganet.

Kompas.com telah menghubungi pengunggah dan mendapatkan informasi bahwa soal ini diujikan kepada siswa SMP di daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Berikut foto soal yang viral ini:

Tangkapan layar sebuah soal yang viral di media sosial, di mana kontennya memuat foto Blackpink dan film Dilan 1990Facebook Tangkapan layar sebuah soal yang viral di media sosial, di mana kontennya memuat foto Blackpink dan film Dilan 1990

Menanggapi ini, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim menilai bahwa soal itu terbilang wajar.

Menurut dia, pembuat soal kemungkinan ingin menyesuaikan perkembangan zaman. Meskipun begitu, Satriwan lebih condong apabila yang ditampilkan dalam soal tersebut lebih menunjukkan potensi anak bangsa.

"Saya memahami soal-soal tersebut dibuat dan diusahakan agar kontekstual dengan 'dunianya siswa Gen Z' ini, agar terkesan kekinian dan tidak jauh dari kehidupan sehari-hari mereka," kata Satriwan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/4/2019).

"Tidak ada yang salah dengan mengambil contoh grup Korea tersebut. Namun, ada baiknya pengambilan contoh kasus misalnya grup vokal yang cita rasanya 'meng-Indonesia'. Agar anak-anak kita makin paham dengan produk-produk kreatif anak bangsa," ujar dia.

Baca juga: 2 Peserta UNBK di Luwu Pakai Infus dan Kursi Roda Saat Ujian

Satriwan mengimbau para guru untuk lebih bijak dan berhati-hati jika membuat soal. Selain itu, guru juga dapat mempertimbangkan dari segala sisi, termasuk pengambilan contoh nyata dan memperhatikan efeknya.

Sebelum soal diterbitkan, biasanya MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) telah melakukan pengecekan ulang terhadap layak tidaknya suatu soal yang akan diujikan untuk siswa.

"Soal dilarang memuat konten pornografi, diskriminasi, SARA, politik partisan terhadap partai politik atau calon tertentu," ujar dia.

Meski demikian, Satriwan menyayangkan adanya soal dengan konten seperti yang tengah viral di media sosial ini.

"Munculnya soal yang bermuatan grup musik K-Pop ini saya rasa kurang sensitif dan tidak mempromosikan grup-grup vokal kreasi anak-anak Indonesia yang juga beragam," kata dia.

Sedangkan, Kepala Biro Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ari Santoso menjelaskan, soal ujian SMP dibuat oleh pusat dan disiapkan masing-masing sekolah.

Pemerintah hanya menyiapkan porsi kecil soal. Sebagian besarnya diserahkan ke pihak sekolah.

"Sebanyak 25 persen soal dibuat pemerintah, serta 75 persen dibuat oleh guru sekolah masing-masing (KKG) dan dikonsolidasikan di MGMP," ujar Ari dalam keterangan tertulis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau