Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2019, 13:26 WIB
|
Editor Latief

KOMPAS.com – Membaca buku Roller Coaster Juang Para Pemburu Beasiswa ini seperti diajak bertualang menaiki roller coaster. Para pembaca akan dibawa jatuh, bahkan terjungkir balik ke dalam cerita-cerita kegagalan yang dialami oleh para pemburu beasiswa, sebelum akhirnya naik menuju puncak bersama kebahagiaan meraih beasiswa impiannya.

Beasiswa di Indonesia jumlahnya sangat banyak, mulai beasiswa dari lembaga pemerintah hingga swasta. Walaupun begitu, persaingan untuk mendapatkan beasiswa sangat ketat.

Banyak yang berebut untuk mendapatkan beasiswa, tapi banyak juga yang terpaksa harus gigit jari lantaran tak bisa meraih apa yang dituju.

Kalimat tersebut tampaknya cocok untuk menggambarkan kondisi persaingan meraih beasiswa di Indonesia. Banyak faktor penyebab seseorang gagal mendapatkannya.

Tak hanya proses seleksi. Buku ini menceritakan bahwa banyak juga para pejuang beasiswa yang harus merelakan kesempatannya akibat terbentur persyaratan yang sulit.

Karena faktanya, setiap beasiswa memiliki syarat dan ketentuan berbeda. Setiap beasiswa juga memiliki ciri dan tujuannya masing-masing yang tercermin dari proses seleksi dan manfaat yang diterima oleh peraih beasiswa. Sebutlah Beasiswa Sobat Bumi yang digagas untuk mendukung terciptanya budaya dan kehidupan ramah lingkungan.

Fenomena tersebut yang kemudian membuat Sholahudin Al-Fatih tergerak untuk menulis buku ini. Melalui buku ini dia ingin menceritakan pengalamannya berburu beasiswa ketika kuliah dan membagikan tips dan trik untuk mendapatkan beasiswa, serta apa saja yang dia dapatkan dari beasiswa itu.

Tak hanya Sholahudin sendiri yang bercerita mengenai perjuangannya mendapatkan beasiswa. Dia mengajak sembilan orang temannya untuk turut menyumbangkan cerita serta suka duka ketika berjuang meraih beasiswa.

Kegagalan berbuah manis

Total ada sepuluh cerita pengalaman meraih beasiswa di dalam buku ini. Sembilan kisah diantaranya bercerita tentang beasiswa strata satu (S-1), dan satu cerita terakhir merupakan pengalaman Sholahudin yang berhasil meneriman beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam negeri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+