Kisah Arul, Anak Tukang Las & Penyapu Jalan Diterima Kedokteran UI

Kompas.com - 25/04/2019, 15:13 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Syahrul Ramadhan (18 tahun), pelajar SMA Negeri 2 Bangko, Rokan Hilir, Riau, berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2019.

Arul, begitu sapaan akrab Syahrul adalah anak bungsu dari 3 bersaudara pasangan Azman dan Neni Marlina. Azma bekerja sebagai tukang las dengan penghasilan tidak tetap, tergantung pesanan las, sedangkan Ibu Arul seorang penyapu jalan.

Kisah Arul lolos bersaing dengan ribuan pesaing lain dari banyak siswa keluarga mapan menjadi sebuah inspirasi semangat dan ketekunan belajar adalah kunci keberhasilan meraih impiannya: tembus FKUI, salah satu fakultas favorit di Indonesia.

Sempat kuatir biaya

Senin lalu (22/4/2019), Arul telah melakukan verifikasi rapor di Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru UI kampus Depok dan dilanjutkan proses daftar ulang pada Kamis (25/4/2019) di Balairung UI.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi, Makan Nasi Campur Air Garam

Arul mengaku sangat bahagia dan bangga saat mengetahui dirinya diterima di FKUI. Namun di lain sisi, Arul dan orangtua khawatir akan biaya.

Tidak hanya biaya perkuliahan melainkan juga biaya transportasi dan akomodasi semasa pendaftaran ulang sebelum kuliah pun terasa sangat berat. Arul menuturkan tekatnya, “Saya sudah bercita-cita menjadi Dokter dan ingin menempuh pendidikan di UI." 

"Sejak itu, saya konsisten menjaga nilai agar dapat tembus UI melalui jalur prestasi rapor. Namun ketika sudah diterima, saya kembali ragu mengingat biaya yang dikeluarkan tentunya tidak sedikit," ujarnya.

Bidikmisi dan kemudahan kampus

"Alhamdullilah, pihak UI khususnya Iluni FKUI dan Dekan FKUI memberikan dukungan dana sehingga keraguan saya seketika sirna," cerita Arul yang semasa sekolah selalu meraih Juara Umum dengan rata-rata nilai diatas 90. 

Tidak hanya berhasil lulus Bidikmisi pihak UI juga memberikan kemudahan verifikasi rapor dan daftar ulang yang dilakukan pada minggu yang sama. "Sehingga saya tidak perlu keluar uang transportasi Pekanbaru – Jakarta dua kali lebih banyak," ujarnya.

Kemudahan-kemudahan yang diperolehnya ini membuat keyakinannya semakin bertambah akan dapat menyelesaikan studi di UI tanpa terkendala biaya.

Mengangkat derajat orangtua

Arul menambahkan, “Harapan saya ingin sekali mengangkat derajat orangtua serta mengabdi kepada daerah asal saya, Rokan Hilir. Saya melihat daerah saya membutuhkan Dokter Spesialis Jantung dan Kandungan.

Maka dari itu, Arul memberanikan diri untuk mengambil UI jurusan kedokteran di UI. "Semoga saya bisa menempuh pendidikan dokter hingga spesialis dan dapat memberikan manfaat bagi Kota Kelahiran saya,” harapnya.

Selain menjadi inspirasi siswa lainnya, Kepala Humas UI Rifelly Dewi Astuti menyampaikan pengalaman Arul juga menjadi bukti komitmen UI dalam pemerataan akses pendidikan dan pengajaran yang berkualitas.

"Kondisi finansial bukanlah penghalang untuk dapat menempuh perkuliahan di UI. UI juga memberikan banyak kesempatan beasiswa baik itu beasiswa prestasi maupun beasiswa bagi siswa yang tidak mampu," tegas Rifelly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau