Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil UTBK Diumumkan, Bagaimana Cara Penilaiannya?

Kompas.com - 29/04/2019, 13:48 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa warganet di media sosial Twitter ramai membicarakan hal mengenai cara penghitungan nilai hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang menjadi syarat pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Cuitan tentang hasil nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2019Twitter Cuitan tentang hasil nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2019

Salah satu warganet menanyakan penilaian hasil UTBK yang telah dikeluarkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tersebut.

"ini hasil nilai utbk maksudnya gimana sih..," tulis akun itu.

Hasil UTBK sudah dapat diakses melalui situs resmi milik LTMPT  menggunakan username dan password saat pendaftaran UTBK.

Baca juga: Jumlah Peserta Terbanyak UTBK 2019 Gelombang 1

Hasil UTBK yang diumumkan merupakan rekapitulasi nilai tes yang dilakukan pada 13 April 2019 sesi I dan II, serta tes pada 14 April 2019 untuk sesi III dan IV. 

Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengatakan, stastistik dan penyebaran nilai tersebut masih akan berubah setiap sesi tes selesai dilaksanakan.

"Nilai statistik yang sudah keluar di web tersebut menggambarkan sesi satu hingga empat. Mohon menunggu sampai seluruh sesi selesai untuk melihat statistik terakhir seluruh peserta nasional keluar. Tes pada tanggal 26 Mei 2019," kata Ravik kepada Kompas.com, Senin (29/4/2019).

Ravik mengatakan, nantinya nilai total akan berhubungan dengan program studi yang dipilih oleh peserta.

Baca juga: Habis Pengumuman UTBK, Terus Ngapain?

Hal yang perlu diperhatikan, lanjut dia, pembobotan masing-masing sub-tes untuk setiap program studi tidak diumumkan.

"Penghitungan nilai UTBK didasarkan pada metode penghitungan Item Response Theory seperti yang dilakukan tahun lalu dengan tidak memberikan pinalti terhadap jawaban salah," ujar Ravik.

Artinya, UTBK tahun ini menerapkan sistem pemberian nilai 1 untuk soal yang dijawab dengan benar dan 0 bagi jawaban salah.

Terkait dengan bobot kesulitan suatu soal, dihitung berdasarkan jawaban peserta.

"Semakin banyak jawaban yang benar berarti soal tersebut dianggap mudah sehingga bobotnya juga rendah. Semakin banyak jawaban yang salah berarti semakin tinggi tingkat kesulitan soal sehingga bobot soal menjadi besar," ujar Ravik.

Dua gelombang

UTBK 2019 dilaksanakan dalam dua gelombang. Tes gelombang pertama telah dimulai sejak 13 April 2019.

Ravik menyampaikan, tes gelombang pertama pada 26-27 April 2019 merupakan tes dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu 280.683 orang.

"Peserta UTBK yang ikut tes pada 27 April 2019 tercatat sejumlah 143.933 peserta dan yang ikut tes pada tanggal 28 April 2019 tercatat 136.645 peserta," ujar Ravik.

Tes pada 27 April 2019 terbagi menjadi dua sesi, dengan 72.911 peserta pada sesi pertama, terdiri dari 43.614 peserta kelompok Saintek dan 29.297 peserta kelompok Soshum.

Sementara, sesi siang diikuti 71.082 peserta, terdiri dari 38.227 peserta kelompok Saintek dan 32.885 peserta kelompok Soshum.

Adapun, pada 28 April 2019 sesi pertama diikuti 69.048 peserta, terdiri dari 42.060 peserta kelompok Saintek dan 26.988 peserta kelompok Soshum.

Untuk sesi siang, sebanyak 67.597 peserta mengikuti tes, dengan rincian 37.477 peserta kelompok Saintek dan 30.150 peserta kelompok Soshum.

"UTBK berikutnya akan dilaksanakan pada Sabtu (4/5/2019) dan Minggu (5/4/2019)," ujar Ravik.

Sebagai tambahan informasi, hasil UTBK akan digunakan untuk mendaftar SBMPTN pada 10-24 Juni 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com