Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Depresi Pascapemilu, Vokasi UI & RSUI Gelar "Milenial Antigalau"

Kompas.com - 30/04/2019, 22:21 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pesta demokrasi Indonesia 17 April lalu banyak disertai potensi gangguan mental akibat stres usai Pemilu.

Stres itu bisa terjadi pada calon legislatif (caleg) gagal meraup suara. Mungkin terlihat sepele namun jika ekspektasi calon-calon  terlalu tinggi, ketika realitanya tidak sama, mereka menjadi sangat tegang hingga berujung depresi.

Terlebih 21 persen atau 930 caleg berusia 21-35 tahun merupakan kalangan milenial.

Hal inilah yang menjadi pokok bahasan dalam talkshow kesehatan yang diadakan oleh Program Vokasi Humas UI bersama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) mengangkat tema “Mental and Nutrition Management” di Auditorium Rumpun Ilmu Kesehatan UI.

Kegiatan yang dihadiri lebih dari 500 peserta ini menghadirkan beberapa pembicara di antaranya; Gia Pratama (dokter selebtwit), Anna Maurina (dokter gizi Klinik Gizi RSUI) dan Fransisika M.Kaligis (dokter psikiatri RSUI).

Milenial rentan depresi

"Ini harus menjadi cacatan penting bagi kita yang mungkin rekan atau kerabat untuk selalu memberi dukungan positif mencegah terjadinya depresi berkepanjangan,” lanjut Devie, Ketua Program Studi Vokasi Humas UI.

Baca juga: Usia 25 tahun, Nyayu Raih Predikat Doktor Termuda Fakultas Teknik UI

Devie kemudian menambahkan, “Studi di Barat menunjukkan bahwa memang generasi milenial memiliki tingkat kecemasan dan depresi lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya."

"Kondisi ini ditengarai karena kompetisi untuk menjadi sempurna di media sosial, yang membuat hidup mereka menjadi lebih tertekan,” ujar Devie Rahmawati, Dosen Teladan Aspikom 2018

Asosiasi Profesional Dokter Anak di Amerika sudah memperingati efek aktivitas bersosial media yang buruk untuk kesehatan mental remaja dan anak muda lainnya, studi ini dilakukan tahun 2014 pada usia 19 hingga 32 tahun yang gemar bermedia sosial seperti Facebook dan Instagram.

"Hasilnya ada sekitar 50 persen dari peserta penelitian ini melaporkan mengalami gangguan tidur sebagai efek media sosial yang tidak langsung. Kurang tidur bisa meningkatkan risiko insomnia, kelelahan, yang berujung pada ketidaksabilan mental” ujar Devie, peneliti komunikasi kesehatan Vokasi UI.

Kesehatan fisik dan mental 

Hal senada juga disampaikan Fransiska, dokter kesehatan mental RS UI. “Kalau dahulu depresi isu usia 40-50 tahunan sekarang 20 tahunan. Hingga milenial adalah generasi yang paling sering berkunjung ke dokter. “

“Cara mengelola stress dengan Konsumsi makanan sehat. Hindari makan yang berlebihan, Olahraga 30 menit sehari sebanyak 3-5x per minggu, relakasi, yoga, meditasi, istirahat yang cukup. Perlu dukungan dari keluarga dan teman, mengubah sikap dan cara berpikir," tegas Fransiska.

Sedangkan Gia Pratama menyampaikan, “You are what you eat, kalian akan menjadi seperti sekarang sesuai dengan apa yang kalian makan, sel tubuh itu terbentuk dari apa yang dimakan, karna bahan baku terbentuknya sel dari asam amino dan asam lemak tidak jenuh dari apa yang kalian makan."

Gia juga menekankan pentingnya berolahraga. Fungsi olahraga ada 20 lebih, tidak ada obat yang dapat mengantikan manfaat olahraga dan tidur cukup. Manusia itu bagaikan negara kesatuan sel. Sayangnya ada kontrak biologis. Di DNA manusia tertulis jobdesc dan umurnya." 

Kontribusi RSUI

“Kegiatan ini kami rancang dengan dengan tujuan membentuk generasi penerus bangsa yang sehat jiwa dan raga. Karena  acara menyasar milenial yang ‘kekinian’ maka kegiatan dikemas dengan fun salah satunya dengan menghadirkan dokter-dokter muda," ujar Fajria Aulina, Ketua Panitia Hospitalk 2019.   

Ia menambahkan pihak RSUI sangat mendukung acara ini karena memiliki andil penting terhadap peningkatan kualitas kesehatan milenialdi Indonesia.

Hal ini juga sebagai salah satu perwujudan Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) peduli terhadap kondisi kesehatan penduduk Indonesia di usia produktif. Sebagai RSPTN yang baru hadir di Indonesia, RSUI menghadirkan Community Health Service di Klinik Gizi juga merupakan wujud nyata kepedulian RSUI terhadap kesehatan masyarakat sekitar, “ tutup Fajria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com