Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2019, 21:57 WIB

KOMPAS.com - Bersamaan Seminar Nasional Dies Natalis dan peresmian gedung baru pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta (04/05/2019), Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meninjau pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di UNY.

Secara khusus, Menristekdikti melihat pelaksanaan UTBK bagi peserta tunanetra yang menggunakan metode 'screen reader'.

"Tingkat kesulitan soal sama, namun ada sedikit penyesuaian peserta tunanetra. Dengan inovasi baru ini artinya peserta difabel memiliki kesempatan yang sama melalui jalur reguler hanya saja jumlah soalnya yang disesuaikan, karena bagi tunanetra membutuhkan waktu, namun tingkat intelegensi setara bahkan bisa jauh lebih baik," tambah Nasir.

Baca juga: Hasil UTBK Diumumkan, Bagaimana Cara Penilaiannya?

Menristekdikti menambahkan,"Hal ini yang sangat penting, bagaimana kita bisa melakukan perubahan-perubahan pelayanan bagi anak Indonesia. Jadi harus diberikan kesempatan yan sama."

Menristekdikti berharap ke depan sistem pembelajaran bagi siswa SMA dan SMK, khususnya bagi siswa difabel, soal simbol matematika harus disampaikan dengan baik.

"Secara keseluruhan tidak ada masalah, akhirnya simbol (matematika) dijelaskan dalam tulisan, grafik disampaikan dalam bentuk voice data," jelas Menristekdikti.

Kecepatan membaca bagi siswa tunanetra nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta UTBK. "Kepekaan tunanetra dalam hal kecepatan membaca atau speed reading ternyata sangat baik," ujar Nasir.

Ada sekitar 70 peserta tunanetra yang mengikuti UTBK dengan metode screen reader di Indonesia. Di UNY sendiri ada 8 orang peserta tunanetra. 

Menurut Menteri Nasir metode screen reader merupakan sebuah inovasi yang baik dan bisa memudahkan peserta difabel dalam mengerjakan soal. Di dalam pelaksanaannya baik peserta biasa atau pun peserta difabel sama-sama memiliki tingkat kesulitan soal yang sama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+