“Saat ini, kaum milenial usia 16-25 menjadi target untuk menjadi pelaku teror. Di Bekasi misalnya, pemuda yang bahkan berprestasi sebagai atlet nasional, tetap mampu terpapar pandangan radikalisme," ujar Setyo Pranowo, Kasi Partisipasi Masyarakat BNPT.
Setyo menjelaskan mekanismenya semakin beragam tidak hanya melalui medsos, tetapi juga melalui game online. "Fitur live chatting, membuat anak-anak muda dengan mudah diajak berdialog untuk hal-hal yang tidak positif termasuk paham radikal,” tambahnya.
“Kita perlu tahu bahwa memang kejadian teror semakin tidak terbaca. Kejadian di Selandia Baru, benar-benar serupa dengan kejadian di Sibolga, dimana, kawasan yang kondusif, aman dan nyaman, ternyata terusik dengan kejadian teror," kata Setyo mengingatkan.
Bahkan, menurut Letkol AL ini kejadian-kejadian di Indonesia sekarang seperti berulang di luar negeri sebagaimana kejadian di Srilanka baru-baru ini.
"Kondisi ini harus terus diwaspadai, karena salah seorang teroris misalnya mengatakan bahwa dia mampu menjadikan seseorang menjadi teroris hanya dalam waktu 2 jam,” tegas Setyo.
Keikutsertaan Pengajar Vokasi Humas dalam kegiatan ini dimaksudkan sebagai proses pembelajaran mencegah penyebarluasan berita bohong, ujaran kebencian, dan informasi bersifat negatif, yang merupakan cikal bakal paham radikal terorisme.
“Peserta dilatih oleh kami untuk dapat memiliki kepercayaan diri dan teknik-teknik komunikasi agar mampu mengimbangi pemahaman radikalisme yang terus menerus disebarkan melalui berbagai saluran, baik secara tatap muka, maupun melalui internet,” tutup Devie Rahmawati.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.