Saat Dian Sastro Jadi Penguji Kompetensi Mahasiswa Vokasi UI

Kompas.com - 22/05/2019, 16:47 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

KOMPAS.com -Bertempat di Gedung C, Vokasi Depok, Program Studi Vokasi Humas UI menyelenggarakan Uji Talenta Kerja berbasis Kompetensi Mata Kuliah (20/5/2019) sebagai bagian persiapan memasuki dunia kerja.

Para penguji adalah profesional dari berbagai bidang di antaranya: Dian Sastrowardoyo, Muhammad Qadavi, Etsa Amanda, Maria Britta, Albert Koto, Ria Maharani, Sari Wardi Astuti, Farida Widyastuti, Rini Soraya, Ariyani Marwadi, Reska Herlambang, Anggi Nurjihan.

Para profesional ini mewakili pelaku industri kreatif, perusahaan startup dan unicorn, perbankan, pertambangan, media, talent management, dan lainnya.

“Kehadiran para penguji profesional ini menyusul sederet profesional lainnya yang telah lebih awal mengajar sebagai pengajar praktik secara reguler di Program Vokasi Humas (dahulu komunikasi), yang memiliki tiga peminatan yaitu Humas, Broadcasting dan Periklanan," jelas Devie Rahmawati, Ketua Program Studi Vokasi Humas UI.

Pengajar kalangan profesional

Para profesional yang terlibat dalam praktik pengajaran di antaranya; Reza Rahadian, Sheila Timothy, Angga Dwi Sasongko, Acha Septriasa, William Utomo, Krishna Nugraha, Wida Septarina, Bernaldi Pamuntjak, Asep Sutresna, dan lainya.

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional: Mendobrak Label Jenius via Pendidikan Vokasi

"Mereka bersama pengajar teori di Program Vokasi Humas, mengajar dengan sistem team teaching untuk 16 kali pertemuan selama satu semester,” ujar Devie.

Devie menyampaikan ada soal diujikan meliputi tiga aspek yaitu Presentation (Clear and relevant content, compact and straight forward, clear and relevant visualization, proper animation (if any slides), time management); Personal (Posture, Appearance, Articulation, Eye contact, Confident, Positive mindset); Interaction (Understanding the question, Sharp answering, Flow of thought, Ability to implement learning from campus to daily activity or responding to the question),” tambah Devie, Founder Klinik Digital Vokasi UI.

Amelita Lusia pengajar teori sekaligus co-founder Klinik Digital Vokasi UI menyampaikan, “Uji kompetensi Talenta Kerja berbasis mata kuliah ini merupakan upaya Program Vokasi Humas memastikan para mahasiswa memiliki pengalaman nyata berkompetisi merebut kursi di industri."

"Ujian ini juga menjadi salah satu cara industri untuk lebih awal mendapatkan SDM berkualitas (talent search) untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja,” ujar tambahnya.

Bangun jaringan dan pengalaman

“Program studi Vokasi Humas, sejak tahun lalu telah menerapkan kurikulum 3-2-1 secara utuh, dimana para mahasiswa selama 3 semester akan menempuh pendidikan di kelas dan laboratorium," jelasnya.

Selanjutnya selama dua semester siswa melakukan studi di industri secara penuh dan satu semester kembali ke laboratorium atau tetap berada di industri untuk menyusun laporan akhir.

“Sehingga ketika mereka lulus dari program vokasi, hampir seluruh mahasiswa vokasi humas tidak lagi mencari pekerjaan, karena sebelum lulus, mereka sudah praktik selama 1.5 tahun secara penuh di industri," tambah Rangga Wisesa, pengajar teori yang menjadi team teaching bersama Reza Rahadian.

Dengan model kurikulum ini, mahasiswa telah memiliki jaringan dan pengalaman yang kuat sebelum menyandang gelar kelulusan.

Prospek pendidikan vokasi

Program Studi Vokasi Humas UI menyelenggarakan Uji Talenta Kerja berbasis Kompetensi Mata Kuliah (di Gedung C, Vokasi UI Depok (20/5/2019).Dok. Vokasi UI Program Studi Vokasi Humas UI menyelenggarakan Uji Talenta Kerja berbasis Kompetensi Mata Kuliah (di Gedung C, Vokasi UI Depok (20/5/2019).

Terkait prospek pekerjaan bagi lulusan vokasi, Devie menyampaikan, “Berdasarkan data Institute of Public Policy Research (IPPR) tahun 2014 lalu disebutkan berbagai profesi-profesi di masa datang, yang ditengarai akan mendorong terjadinya partumbuhan ekonomi dan pergerakan manusia secara massif, tidak membutuhkan pendidikan akademik tradisional."

Mengutip hasil studi The Edge Foundations Devie menginformasikan 90 persen pekerjaan ke depan membutuhkan kualifikasi Vokasi.

“Pelaksanaan di tanggal 20 Mei ini diharapkan menjadi momen simbolis Kebangkitan Pendidikan Vokasi Indonesia," ujar Devie. Devie juga berharap Pendidikan Vokasi, mulai jenjang SMK, Master hingga Doktor mampu menghantarkan negeri ini menjadi negeri yang semakin mandiri, dengan kemampuan profesional masyarakatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau