Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Muflih Dwi Fikri, Mahasiswa UNS yang Raih Penghargaan Kompetisi MUN di Paris

Kompas.com - 14/06/2019, 17:30 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mahasiswa program studi Hubungan Internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Muflih Dwi Fikri berhasil menyabet gelar The Most Outstanding Delegates atau setara peringkat kedua dalam kompetisi Paris International Model United Nations (MUN) di Paris, Perancis.

MUN merupakan sebuah kompetisi simulasi diplomasi dan negosiasi sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Kompetisi yang diadakan Parisian University ini diselenggarakan pada 30 Mei-2 Juni 2019, dan mana diikuti oleh kurang lebih 500 peserta dari 34 negara.

Fikri menceritakan, proses persiapan mengikuti kompetisi ini cukup panjang.

“Jadi kalau untuk persiapannya saya mulai sekitar bulan November (2018),” kata Fikri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/6/2019) sore.

Indonesia mengirimkan 17 mahasiswa dari berbagai universitas selain UNS, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Brawijaya, dan Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Fikri mengaku, kompetisi ini merupakan kompetisi luar negeri pertama yang diikutinya.

“Saya persiapkan materinya. Materinya cukup banyak. Saya sambil research, tanya ke dosen, kakak tingkat, atau teman dari universitas lain juga ada yang saya tanyain,” ujar dia.

Fikri pernah mengikuti beberapa kompetisi serupa di dalam negeri sejak tahun 2017 seperti Soedirman MUN tahun 2017, Surakarta International MUN tahun 2017, Justicia MUN tahun 2018, Abirama MASEAN tahun 2018, Humaniora MUN tahun 2018, Smala MUN tahun 2019, ITB MUN 2019, SE MUN tahun 2019, Padjajaran MUN tahun 2019. 

Muflih Dwi Fikri, delegasi UNS yang menyabet penghargaan di kompetisi MUN di Paris, PerancisDok. Muflih D.F Muflih Dwi Fikri, delegasi UNS yang menyabet penghargaan di kompetisi MUN di Paris, Perancis

Isu

Fikri mendapatkan role negara United States of America (USA) dalam sidang Social, Culture, dan Humanitarian (SOCHUM), yang membahas spesifik tentang The Minorities Right with Special Emphasis to Uighur Muslim.

Selama berada di Paris, Fikri mengaku mengalami sedikit kesulitan, meskipun tak begitu berarti.

“Perlu adaptasi, tapi tidak masalah selama ada teknologi,” papar dia.

Jumlah peserta yang berasal dari berbagai negara membuat suasana lebih kompetitif.

“Mengikuti berbagai acara MUN membuat saya bertemu banyak orang yang menginspirasi saya untuk lebih baik. Saya juga jadi mengerti perkembangan isu internasional dari berbagai negara di dunia. Pengalaman dan pengetahuan saya tentang dunia diplomasi dan isu internasional semoga akan menjadi bekal untuk meraih cita-cita saya di masa mendatang,” papar Fikri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com