Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Kesempatan, Hari Ini Terakhir PPDB SMA DKI Jakarta

Kompas.com - 26/06/2019, 12:15 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 jenjang SMA Provinsi DKI Jakarta telah dimulai sejak Senin (24/6/2019) dan berakhir hari ini, Rabu (26/6/2019) pukul 14.00 WIB.

Sistem PPDB SMA DKI Jakarta tahun ini merupakan gabungan antara sistem zonasi dan nilai ujian nasional (UN) sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat. Artinya, syarat seorang anak bisa diterima di suatu sekolah selaian ditentukan domisili akan diseleksi berdasarkan  perolehan nilai UN.

Mengingat besarnya antusiasme orangtua yang mendaftarkan anak mereka pada hari pertama, sejumlah pengurus sekolah menyarankan orangtua mendaftar pada hari kedua atau ketiga.

Tujuannya, jumlah pendaftaran lebih merata sehingga tidak terjadi penumpukan pada hari pertama, sedangkan pada hari kedua dan ketiga berkurang drastis.

Diminta tetap tenang

Kepala Sekolah SMAN 55 Jakarta Sofiah Riski mengatakan kebanyakan calon siswa ingin cepat mendaftar pada hari pertama sehingga menimbulkan kepadatan.

Baca juga: Meski Bermasalah, Ini 7 Alasan Mendikbud Ngotot Jalankan PPDB Zonasi

"Masalah biasanya masyarakat ingin buru-buru jadinya membeludak, padahal masih ada hari kedua dan ketiga," ujar Sofiah di kantornya, Selasa (25/6/2019). Ia mengharapkan orangtua yang mendaftarkan anak agar tenang dan tetap mengikuti aturan yang berlaku.

Mereka tidak perlu khawatir tidak bisa mendaftar karena semua peserta akan dilayani sampai waktu pendaftaran berakhir sesuai jadwal.

"Peminatnya memang banyak. Jadi daftar enggak haru hari pertama karena antrean banyak. Masyarakat harap tenang dan bersabar pada saat proses," imbuhnya.

Tidak menguntungkan

Sementara itu, menurut Susrimah, Wakil Humas dan panitia PPDB SMAN 26 Jakarta, masyarakat harus memahami bahwa ada tiga hari pendaftaran dan mereka tidak harus datang pada hari pertama sehingga tidak terjadi kepadatan berlebihan.

Sebab, kepadatan itu sama-sama tidak menguntungkan, baik bagi pihak sekolah maupun orangtua yang mendaftarkan anak.

"Di sekolah, kami kewalahan. Mereka juga banyak waktu terbuang untuk menunggu dan antre. Padahal, hari kedua dan ketiga masih ada waktu, malah kosong. Mereka sampai rela izin kerja, padahal harusnya enggak usah," ucap Susrimah.

Ia mengungkapkan, kepadatan pada hari pertama pendaftaran selalu terjadi dari tahun ke tahun. Ia pun berharap masyarakat memahami betul pelaksanaan sistem zonasi sehingga tidak perlu berbondong-bondong datang hari pertama pendaftaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com