Apabila penerbit sudah menerima naskah dari penulis, kemudian editor akan membaca dan menilai sejauh mana cerita yang disampaikan dalam tulisan itu bisa membuat ketertarikan pembaca sehingga betah mengikuti isi ceritanya sampai selesai.
Siska mengatakan, sebenarnya cerita yang ditulis tidak perlu isinya yang aneh-aneh. Tidak juga harus yang seru dengan berbagai twist atau plot yang rumit. Walaupun kisah ceritanya ditulis dengan bahasa yang sederhana, tetapi enak untuk dibaca, maka akan layak dipertimbangkan untuk terbit.
"Kita buka, kita baca lima halaman pertama. Lanjut lagi, seterusnya masih kuat enggak nih yang baca? Kalau sekian puluhan halaman masih kuat, ya berarti patut dipertimbangkan,” imbuhnya.
Dalam tahap ini, pada umumnya satu naskah tidak hanya dibaca oleh satu editor, tetapi oleh beberapa editor. Maksudnya untuk mencari pendapat lain atau second opinion guna menetukankelayakan terbit naskah tersebut.
Jika penulis merasa naskahnya sudah layak untuk dikirimkan ke penerbit, jangan lupa untuk melampirkan sinopsis lengkap, yaitu berupa ringkasan cerita secara keseluruhan.
“Sinopsis lengkap itu seringnya enggak (disertakan). Harus dipahami jika editor bukan sasaran pembaca mereka. Jadi ceritakanlah sinopsis itu panjang, cukup panjang, untuk menceritakan plot-nya sampai akhir. Enggak usah ditahan-tahan, karena kami perlu tahu, ini layak terbit atau tidak,” ujar Siska.
Dia pun mengingatkan kepada para penulis agar tidak lupa menyertakan identitasnya yang tertera dan diterima oleh redaksi penerbit, termasuk kepada penulis yang mengirim naskah dalam bentuk hardcopy.
“Karena pernah ada yang kirim naskah, tanpa ada identitas sama sekali. Entah mungkin jatuh atau hilang, tapi lebih baik dipastikan lagi tertera saat sampai ke penerbit,” tegas Siska.
Hal itu perlu diperhatikan supaya tidak terjadi bahwa ternyata ada naskah yang layak terbit, tetapi akhirnya didiamkan saja karena penulisnya tidak diketahui. Akan sangat disayangkan jika suatu karya naskah berharga gagal diterbitkan karena identitas penulisnya tidak ada.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.