KOMPAS.com - Dunia kerja memiliki tantangan dan dimensi yang berbeda dengan dunia pendidikan tinggi. Menghadapi hal itu, integritas menjadi kata kunci yang tidak boleh dilupakan lulusan perguruan tinggi.
Hal ini disampaikan Prof. Jony Oktavian Haryanto, Rektor President University, dalam acara wisuda President University pada Sabtu, 3 Agustus 2019 di President University Convention Center (PUCC), Kota Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
“Dalam dunia pendidikan, mahasiswa mempelajari hal-hal yang jelas hitam dan putihnya. Sementara, di dunia kerja akan banyak hal yang berada wilayah yang abu-abu. Saya berpesan agar apa pun yang akan Saudara/Saudari hadapi di dunia kerja, penting untuk tetap menjaga integritas,” demikian pesan Prof. Jony.
Dalam wisuda ke-14, President University mengusung tema "Optimizing Industrial Revolution 4.0 towards Green Society".
“Kami berharap ilmu, bekal dan pengalaman yang telah kalian peroleh dan serap selama menempuh pendidikan di President University benar-benar dapat diamalkan dan dikembangkan di jalan yang benar dan bermanfaat,” lanjut Prof. Jony.
Baca juga: Nusantara di Simpang Jalan dan Kegelisahan Seorang Pemimpin
Dalam sambutannya Prof. Jony menyampaikan tahun 2019, President University mewisuda 1.058 lulusan. Jumlah ini meningkat lebih dari 8 persen dibanding tahun 2018 yang meluluskan 979 mahasiswa.
Seiring dengan itu, President University juga terus berkomitmen menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas. Hal ini dapat dibuktikan pada tahun 2018, President University meraih akreditasi institusi peringkat “A” atau “terbaik” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).
Tidak hanya itu, beberapa hari menjelang wisuda, Program Studi Administrasi Bisnis, President University, juga meraih akreditasi “A”, menyusul Program Studi Manajemen, Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
Selain akresitasi, Predisent University saat ini memiliki jumlah mahasiswa asing yang cukup banyak dan telah memiliki kerja sama dengan 53 perguruan tinggi di luar negeri berasal dari 20 negara.
Sementara, sebagai pembicara dalam acara wisuda, Prof. James Hoopes menyampaikan pada era ini kecerdasan buatan dan internet mengakibatkan terjadinya disrupsi di berbagai bidang.
Oleh karena itu, pesan Prof. Hoopes, lulusan perguruan tinggi dituntut agar mampu menciptakan atau melakukan sesuatu yang baru agar kehidupan masyarakat menjadi semakin baik dan berkembang.
Menurut Prof. Hoopes, sebagian orang begitu percaya diri dengan pengalamannya, sehingga memilih untuk puas dengan kondisi yang ada ketimbang berusaha untuk meraih yang terbaik.
Akibatnya, mereka menutup kemungkinan untuk menerapkan metode yang lebih baru dan baik.
Prof. Hoopes menambahkan, di masa revolusi industri ke-4 atau Revolusi 4.0, masifnya penggunaan teknologi informasi justru meningkatkan nilai ekonomi dari berbagai pekerjaan, terutama pekerjaan yang bergantung pada kemampuan manusia untuk terus berpikir.
Prosesi wisuda juga dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Regional IV Prof. Uman Suherman, Murata Professor of Ethics in Business pada Babson College, Amerika Serikat, Prof. James Hoopes, dan Internationel Chancellor President University Prof. J. Scott Younger.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.