Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cakap" Jawab Tantangan Edukasi Berbasis Teknologi di Forum Internasional

Kompas.com - 08/08/2019, 11:37 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Platform edukasi berbasis teknologi (edutek) Indonesia telah mampu berbicara dan memberikan kontribusi di forum internasional.

Hal ini nampak dalam "EdTech Asia Summit 2019" yang diselenggarakan jaringan komunitas EdTech Asia yang berlangsung selama 2 hari, 1-2 Agustus 2019 di Raffles City Convention Centre, Singapura.

Indonesia diwakili aplikasi Cakap dan Zenius sangat antusias dapat membagikan pengalaman mereka melalui salah satu diskusi panel dalam tajuk “EdTech and Indonesia’s Education Policy - Expert Insights Into The Road Ahead”.

Tomy Yunus (Co-founder dan CEO Cakap) hadir bersama pembicara lain, yakni Paul Sabda (Founder & CEO, Zenius), Rizky Muhammad (Founder & CEO, Youthmanual) dan Amanda Witdarmono (Zenius).

Tantangan edutek Indonesia

Acara ini menghadirkan lebih dari 100 narasumber membahas tren regional dan dinamika-dinamika yang tidak terduga serta peluang investasi, ramalan di kemudian hari terutama di ranah edukasi teknologi.

Baca juga: Menanti Hasil Pertumbuhan Pesat Tren Edutech Indonesia

Cakap sebagai salah satu perwakilan Indonesia di "EdTech Asia Summit 2019" mengungkapkan tantangan dalam dunia edukasi teknologi saat ini sangat besar.

“Walaupun masyarakat Indonesia sudah melek teknologi, namun masih banyak yang belum mengerti pentingnya edukasi berbasis teknologi ini yang mana seharusnya metode pembelajaran secara online sudah menyatu dengan budaya belajar di masyarakat," ujar Tomy Yunus (Co-founder dan CEO Cakap).

Ia menambahkan, "Tantangan lainnya adalah infrastruktur koneksi internet yang belum tersebar secara menyeluruh sehingga akses edukasi dengan basis teknologi masih belum masuk ke seluruh lapisan masyarakat secara merata.”

Pertemuan tahunan ini juga membahas mengenai inovasi dunia pendidikan yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi, serta memperluas koneksi antar penggiat industri edukasi teknologi serta menawarkan wawasan baru untuk masa depan dunia pendidikan negara-negara Asia yang sedang berkembang pesat.

Kolaborasi bersama

Indonesia diwakili aplikasi Cakap dan Zenius membagikan pengalaman mereka lewat diskusi panel EdTech and Indonesias Education Policy - Expert Insights Into The Road Ahead di ajang EdTech Asia Summit 2019  (1-2/8/2019) di Singapura.DOK. CAKAP Indonesia diwakili aplikasi Cakap dan Zenius membagikan pengalaman mereka lewat diskusi panel EdTech and Indonesias Education Policy - Expert Insights Into The Road Ahead di ajang EdTech Asia Summit 2019 (1-2/8/2019) di Singapura.

Berbagai macam permasalahan yang kompleks dibahas dengan mempertemukan para penggiat edtech yang berpengaruh dari seluruh Asia dan luar Asia termasuk para pengusaha, innovator, investor, eksekutif perusahaan, pemerintah, akademisi, konsultan, dan para pemimpin organisasi.

"Pendidikan sebagai bagian integral kehidupan masyarakat di era global diyakini harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya ketrampilan melalui intelektual, sosial, dan personal lewat berbagai macam teknologi canggih yang kita miliki," tegas Tomy Yunus.

Oleh karena itu para penggiat industri edukasi teknologi diharap terus mengembangkan sistem layanan EdTech untuk membantu memenuhi kebutuhan pendidikan.

Keberadaan Cakap dan Zenius sebagai perusahaan rintisan dari Indonesia diharapkan mampu memberi manfaat agar semakin banyak pemain edutek bersama -sama memajukan pendidikan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Menbud Fadli Zon Harap Lagu Anak-anak Bisa Bantu Cegah 'Bullying'
Menbud Fadli Zon Harap Lagu Anak-anak Bisa Bantu Cegah "Bullying"
Edu
Aliansi Dosen Protes soal Proses Pencairan Tukin, Bingung Isi Laporan Kinerja
Aliansi Dosen Protes soal Proses Pencairan Tukin, Bingung Isi Laporan Kinerja
Edu
UI Satu-satunya Kampus Indonesia yang Masuk 200 Kampus Top Dunia
UI Satu-satunya Kampus Indonesia yang Masuk 200 Kampus Top Dunia
Edu
Profil Kakek Al Ghazali, Harjono Sigit yang Mantan Rektor ITS dan Arsitek Pasar Atom
Profil Kakek Al Ghazali, Harjono Sigit yang Mantan Rektor ITS dan Arsitek Pasar Atom
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau