Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merah Putih Berkibar di Ajang Olimpiade Informatika Internasional

Kompas.com - 13/08/2019, 07:15 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Jelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-74, Tim Olimpiade Komputer Indonesia 2019 kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional dalam bidang informatika.

Empat siswa SMA wakil Indonesia mempersembahkan satu medali emas, dua medali perak dan satu medali perunggu pada ajang "International Olympiad in Informatics (IOI)" ke-31 di Baku, Azerbaijan, pada tanggal 4-11 Agustus 2019.

Siswa perwakilan Indonesia terdiri dari :

1. Abdul Malik Nurrokhman, SMA Semesta Semarang (1 Emas)
2. Vincent Ling, SMA Pribadi Bandung (1 Perak)
3. R. Fausta Anugrah Dianparama, SMAN 1 Yogyakarta (1 Perak)
4. Moses Mayer, SMA Jakarta Intercultural School (1 Perunggu)

Peringkat 10 dunia

Dalam dua hari pertandingan yang diselenggarakan, Abdul Malik Nurrokhman (Amnu) berhasil meraih nilai 435,43 menempati urutan 16 dari 327 peserta dan berhasil meraih medali Emas. Amnu berhasil meningkatkan prestasinya di tahun 2018 yang kala itu meraih medali perak. Fausta, meraih nilai 344,17 berada di posisi 68 dan berhasil meraih medali Perak.

Baca juga: Merah Putih Berkibar, Indonesia Raih Medali Olimpiade Matematika di Inggris

Vincent, meraih nilai total 333,77 menempati rangking 77 dan berhasil meraih medali Perak, sedangkan Moses Mayer, meraih nilai total 284,19 menempati ranking 128 dan berhasil meraih medali Perunggu.

IOI ke-31 ini diikuti oleh 327 peserta dari 87 negara. Nilai tertinggi dalam kompetisi ini (Absolute Winner) diraih oleh Benjamin Qi dari Amerika Serikat yang berhasil meraih nilai total 547,09 dari total nilai 600 yang bisa diraih dalam dua hari pertandingan.

Terdapat 163 medali didistribusikan dalam IOI ke 31 ini, dengan ditribusi Medali emas sebanyak 28 buah (untuk nilai diatas 414,75), medali perak 28 buah (untuk nilai diatas 329,18) dan terdapat 54 medali perunggu yang dibagikan untuk peserta yang meraih nilai diatas 250,19.

Republik Federasi Rusia berhasil meraih predikat juara umum dengan mengumpulkan 4 medali emas. Sedangkan Indonesia, secara ranking dunia menempati posisi ke 10 diantara seluruh negara peserta.

Tuan rumah 2022

Rombongan Tim Olimpiade Informatika Indonesia tiba kembali ke tanah air pada hari Senin, 12 Agustus 2019 Soekarno Hatta - Jakarta dan disambut langsung Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto dan Kasubdit Peserta Didik Juandanilsyah.DOK. SMA PRIBADI BANDUNG/RAHMAT HIDAYAT Rombongan Tim Olimpiade Informatika Indonesia tiba kembali ke tanah air pada hari Senin, 12 Agustus 2019 Soekarno Hatta - Jakarta dan disambut langsung Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto dan Kasubdit Peserta Didik Juandanilsyah.

Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang IOI ke 34 pada tahun 2022 dan APIO 2020 yang akan datang.

Pencapaian tahun ini secara otomatis akan menjadi pemicu semangat seluruh tim untuk terus meningkatkan kualitas seleksi dan proses pembinaan para siswa, sehingga nantinya selain sukses dalam penyelenggaraan IOI 2022, tentunya diharapkan akan diikuti pula dengan sukses dalam prestasi siswa.

Rombongan Tim Indonesia tiba kembali ke tanah air pada hari Senin, 12 Agustus 2019 Soekarno Hatta - Jakarta dan disambut langsung Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto dan Kasubdit Peserta Didik Juandanilsyah.

 "Apa yang diraih para siswa ini bukanlah mudah, mereka telah melewati serangkaian episode melelahkan mulai dari pelatihan harian, tes bulanan, camp olimpiade yang diadakan baik oleh sekolah maupun pemerintah. Selain itu, yang pasti adalah ketekunan dan semangat menjadi juara dari mereka sendiri," ujar Ujang Irpan pendamping tim olimpiade dari SMA Semesta Semarang.

Renjana dan prestasi

Hal senada disampaikan Rahmat Hidayat, Kepala Sekolah SMA Pribadi Bandung yang turut menyambut siswanya di Bandara Soetta, Jakarta.

"Kami kira para siswa layak mendapatkan medali internasional karena mereka tipe siswa yang memiliki renjana dengan komputer. Pelajaran komputer di sekolah kami diberikan dengan mengikuti standar pembelajaran pada umumnya. Akan tetapi pemenuhan materi untuk siswa olimpiade sekolah memberikan program monitoring dan program pelatihan di bawah koordinator olimpiade," jelas Hidayat.

"Tentunya ini akan menjadi satu motivasi yang besar tidak hanya untuk siswa yang ada di SMA Semesta tapi juga untuk ke seluruh pelajar yang ada di Indonesia agar mereka bisa lebih berprestasi melakukan hal-hal yang positif dan tentunya nanti akan memberikan nama baik kepada Indonesia," harap Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com