Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Semua Butuh Istirahat, Apakah PR Memberi Manfaat Siswa?

Kompas.com - 13/08/2019, 11:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Ada perdebatan besar tentang pekerjaan rumah (PR) sekolah: apakah PR membantu siswa belajar selama sekolah? Ada yang setuju PR membantu siswa menguasai pembelajaran namun ada yang tidak setuju karena dianggap menjadi beban.

Namun nampaknya hampir semua orang setuju PR bisa menghabiskan banyak waktu siswa. Rata-rata merekomendasikan satu jam untuk sekolah dasar dan dua jam untuk sekolah menengah.

Robert H. Tai, Associate Professor of Education, University of Virginia melalui The Conversation memperkirakan jam malam dihabiskan banyak siswa sekolah menengah untuk pekerjaan rumah bertambah sekitar 180 jam selama satu tahun ajaran.

Saat itulah anak-anak bisa bermain olahraga, membaca buku atau hanya beristirahat setelah hari yang panjang dan melelahkan.

PR untuk siswa TK

Robert menilai adalah umum bagi siswa sekolah menengah mencurahkan waktu dua kali lebih banyak, sekitar dua jam setiap hari, untuk mengerjakan PR mereka. Beberapa sekolah membutuhkan lebih banyak pekerjaan rumah.

Dalam beberapa sistem sekolah, bahkan anak TK melakukan beberapa pekerjaan rumah. Apakah memberikan siswa belajar lewat PR akan memberi manfaat bagi siswa?

Baca juga: Terlalu Banyak PR, Anak-anak di China Kekurangan Jam Tidur

Hasil penelitian Robert menunjukan pemberian PR akan bekerja paling baik saat guru dan siswa jelas tentang apa manfaat dari tugas yang diberikan, meski sifat penugasan tersebut diharapkan hanya bila diperlukan.

Kelompok riset Robert juga menunjukan PR lebih banyak menghabiskan waktu siswa untuk mengerjakannya dan hanya menyisakan sedikit waktu untuk bermain dan beristirahat setelah hari yang melelahkan.

 

Tidak meningkatkan nilai

Bukti yang ditemukan dalam survei menunjukkan bahwa siswa yang menghabiskan lebih banyak waktu mengerjakan pekerjaan rumah tidak selalu mendapatkan nilai lebih baik.

Robert juga melihat siswa yang banyak menghabiskan banyak waktu untuk PR biasanya disebabkan karena siswa berjuang untuk memahami dan mengerti apa yang ditugaskan.

 

Jadi, PR tersebut bukan membuat siswa makin paham apa yang telah dipelajari di kelas justru membuat siswa siswa tidak paham dan mencurahkan lebih banyak waktu mengerjakan PR sehingga secara otomatis tidak berdampak langsung dalam meningkatkan nilai.

Tambahan waktu siswa

Melihat kondisi ini Robert percaya akan lebih baik jika siswa mempelajari materi di kelas dengan guru mereka sebelum pulang dan mencobanya sendiri saat di kelas atau dikenal dengan tugas/pekerjaan sekolah (PS).

Salah satu manfaatnya dengan memfokuskan pembelajaran di kelas adalah siswa memiliki banyak waktu tambahan ini sepulang sekolah: ada lebih banyak waktu untuk olahraga, musik, buku, hobi dan teman.

Bagaimanapun, semua orang butuh istirahat setelah seharian bekerja, itu termasuk juga siswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com