Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pramuka, Tepuk Pramuka! Ini 3 Manfaat Tersembunyi Dibaliknya

Kompas.com - 14/08/2019, 09:39 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini Pramuka menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib di hampir semua satuan pendidikan yang dimulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Pramuka sendiri merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya dan pertama kali dikenalkan zaman pemerintah Belanda tahun 1923.

Tanggal 14 Agustus 1961 dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional) Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar 10.000 Pramuka.

Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Pramuka yang diperingati hingga sekarang.

Tepuk tangan merupakan kegiatan yang sudah sangat identik dengan kepramukaan.

Kegiatan yang tampaknya hanya bermain-main ini, ternyata berdasar penilitian para ahli dinyatakan bahwa tepuk tangan bermanfaat mengembangkan dan meningkatkan kebutuhan emosional, fisiologis, sosiologis dan kognitif anak dan remaja.

Baca juga: Hari Pramuka, Ini 7 Alasan Cocok Banget untuk Milenial

DIkutip dari laman ensklopediapramuka.com berikut manfaat tepuk tangan dalam "tepuk pramuka":

1. Manfaat kesehatan

Tepuk tangan dapat meningkatkan kesehatan, karena di dalam organ telapak tangan terdapat pusat syaraf dari semua bagian tubuh. Di telapak tangan terdapat banyak sekali syaraf penghubung kesemua bagian tubuh, setiap syaraf membuat koordinasi sendiri dan menghasilkan efek positip bagi organ organ lainnya.

Oleh sebab itu apa bila kita bertepuk tangan maka semua bagian syaraf akan tertekan dan bereaksi sesuai dengan fungsinya, semakin kita sering bertepuk tangan maka semakin lancar peredaran syaraf atau dengan kata lain melatih kerja berbagai organ dimaksud.

Bertepuk tangan yang baik bagi kesehatan adalah dengan meletakan semua bagian permukaan tangan yang satu dengan permukaan tangan lainnya. Kemudian tepuk secara berirama, dalam durasi yang cukup sehingga permukaan tangan terasa semakin panas dan membawa efek perubahan ke seluruh organ tubuh.

2. Keterampilan motorik

Dr. Idit Sulkin, anggota BGU Music Science Lab in the Department of the Arts, melakukan penelitian terhadap anak kelas satu, dua dan tiga di sekolah dasar dengan membandingkan antara anak yang ikut menyanyikan lagu sambil bertepuk tangan dan yang tidak.

Hasil penelitian menemukan bahwa anak-akan yang ikut kegiatan bernyanyi dan bertepuk tangan memiliki keterampilan motorik yang lebih baik sehingga anak-anak itu dapat menulis dengan lebih baik, tulisannya rapi, dan hanya sedikit membuat kesalahan dalam mengeja dibandingan anak-anak yang tidak ikut.

3. Hormon kecerdasan

Tepuk tangan juga mampu mempengaruhi hormon kecerdasan di otak sehingga merangsang otak untuk mempengaruhi perkembangan daerah otak yang lainnya. Dalam penelitian yang sama ditemukan bahwa tepuk tangan mampu melatih integritas sosial dan sikap emosional anak-anak.

Suasana riang gembira, kekompakan untuk menghasilkan irama yang indah, kebersamaan dan keceriaan ternyata mampu melahirkan kesadaran akan pentingnya tanggungjawab, menjaga kebersamaan dan membantu anak-anak untuk menghayati dan merasakan keindahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com