Jokowi: Kalau Kualitas SDM Meningkat, Indonesia Bisa Jadi Negara Maju

Kompas.com - 18/08/2019, 08:56 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa yakin bahwa Indonesia bisa melaksanakan visinya menjadi negara maju jika fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Saya yakin dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM, Indonesia dapat segera mewujudkan visinya menjadi negara maju,” ucap Jokowi dalam pidato tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Nota Keuangan 2020 di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Menurut dia, peningkatan kualitas SDM itu juga menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing nasional, salah satunya di bidang ekonomi.

Indonesia harus mampu menumbuhkan perekonomiannya ketika kondisi ekonomi negara-negara lain melambat. Kita pun harus jeli untuk membalikkan situasi krisis menjadi suatu peluang.

“Kita manfaatkan kesulitan sebagai kekuatan untuk bangkit, untuk tumbuh, untuk Indonesia maju,” tambah Jokowi.

Penguatan SDM berkualitas

Peningkatan kualitas SDM juga menjadi modal penting untuk menghadapi era ekonomi berbasis digital. Maka dari itu, harus disiapkan berbagai program pembangunan SDM untuk memastikan bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan.

Baca juga: Pidato Jokowi: Indonesia Butuh Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Caranya dengan membangun generasi bertalenta yang memiliki karakter dan bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Jokowi pun mengatakan, Indonesia memiliki modal awal untuk menghadapi persaingan di tingkat global, yaitu jumlah penduduk yang merupakan nomor empat terbesar di dunia dan sebagian besar penduduk Indonesia masih berusia muda.

Selain itu, masyarakat kelas menengah kita pun mengalami pertumbuhan pesat.

Itulah yang membuat tema kebijakan fiskal tahun 2020 yaitu ”APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia”.

Dihubungkan dengan tema kebijakan fiskal tersebut, dalam pidato yang sama, Jokowi mengungkapkan bahwa fokus RAPBN diarahkan pada lima hal utama, salah satunya terkait kualitas SDM.

“Pertama, penguatan kualitas SDM untuk mewujudkan SDM yang sehat, cerdas, terampil, dan sejahtera,” tuturnya.

Alokasi anggaran pendidikan

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan bahwa RAPBN 2020 mencapai Rp 2.528,8 triliun, atau sekitar 14,5 persen dari PDB.

Penggunaan anggaran sebesar itu salah satunya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kelanjutan program perlindungan sosial.

“Belanja Negara tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kualitas SDM dan melanjutkan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi,” ucap Jokowi.

Sehubungan dengan itu, pemerintah akan menaikkan anggaran pendidikan sebesar 29,6 persen, yaitu dari Rp 390,3 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 505,8 triliun pada tahun 2020.

Menurut Jokowi, kenaikan anggaran itu sesuai dengan amanat konstitusi, yakni bahwa pemerintah harus mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari belanja negara.

“Dengan anggaran pendidikan yang meningkat tersebut, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Edu
SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

Edu
Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau