10 Universitas Swasta Terbaik Jawa Timur, Masuk Top 100 Nasional 2019

Kompas.com - 19/08/2019, 08:42 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Jelang HUT Kemerdekaan RI, Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) telah mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019 pada Jumat (16/8/2019) Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta.

“Tujuan kami ingin mendorong perguruan tinggi Indonesia semakin maju dan masuk ke kelas dunia. Dorongan ini menjadi sangat penting. Kalau kita sudah sampaikan ini, kita bisa lakukan pemetaan," ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi ( Menristekdikti) Mohamad Nasir yang mengumumkan Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia 2019.

Menteri Nasir menyampaikan tujuan pemetaan perguruan tinggi Kemenristekdikti agar nantinya dapat membuat kebijakan yang ada di masing-masing perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi berkualitas.

5 klaster perguruan tinggi

Pada tahun ini, Kemenristekdikti juga mengeluarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi dalam dua (2) kategori yaitu kategori Perguruan Tinggi Non-Vokasi (pendidikan akademik), yang terdiri dari Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi, dan kategori Perguruan Tinggi Vokasi, yang terdiri dari Politeknik dan Akademi.

Perguruan Tinggi Non-Vokasi dengan jumlah sebanyak 2.141 perguruan tinggi dibawah Kemenristekdikti diperoleh 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi:

Baca juga: 8 Universitas Swasta Terbaik di Jawa Tengah, Cek PTS-mu di Sini

  • Klaster 1 berjumlah 13 perguruan tinggi
  • Klaster 2 berjumlah 70 perguruan tinggi
  • Klaster 3 berjumlah 338 perguruan tinggi
  • Klaster 4 berjumlah 955 perguruan tinggi
  • Klaster 5 berjumlah 765 perguruan tinggi

10 universitas swasta terbaik Jawa Timur

Berdasarkan hasil pemeringkatan dan klasterisasi Kemenristekdikti, berikut 10 PTS (perguruan tinggi swasta) terbaik di Provinsi Jawa Timur:

1. Universitas Surabaya: (peringkat 31 nasional/klaster 2)

2. Universitas Muhammadiyah Malang: (peringkat 38 nasional/klaster 2)

3. Universitas Kristen Petra: (peringkat 43 nasional/klaster 2)

4. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya: (peringkat 52 nasional/klaster 2)

5. Universitas Ma Chung: (peringkat 53 nasional/klaster 2)

6. Institut Teknologi Nasional Malang: (peringkat 56 nasional/klaster 2)

7. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya: (peringkat 57 nasional/klaster 2)

8. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya: (peringkat 67 nasional/klaster 2)

9. Universitas Ciputra Surabaya: (peringkat 72 nasional/klaster 2)

10. Universitas Widya Gama: (peringkat 76 nasional/klaster 2)

Indikator penilaian

Indikator penilaian Pemeringkatan Perguruan Tinggi 2019 berfokus pada indikator atau penilaian yang berbasis Output - Outcome Base, meliputi:

1. Kinerja Input (15 persen): Dosen pendidikan S3, dosen guru besar/lektor kepala, rasio jumlah mahasiswa dan dosen, jumlah mahasiswa asing, serta jumlah dosen asing.

2. Proses (25 persen): Akreditasi PT dan prodi, pembelajaran daring, kerja sama universitas, kelengkapan laporan dan laporan keuangan.

3. Kinerja output (25 persen): Jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian dan mahasiswa, serta jumlah prodi terakreditasi internasional.

4. Outcome (35 persen): Kinerja inovasi, jumlah mahasiswa diterima bekerja dalam 6 bulan, jumlah sitasi per dosen, jumlah paten per dosen, dan kinerja pengabdian masyarakat.

“Dengan perubahan penilaian kinerja perguruan tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, diharapkan perguruan tinggi didorong untuk lebih menekankan produk atau luaran pendidikan tinggi yang berkualitas yaitu dengan pemberian bobot output yang lebih besar dari bobot input,” ungkap Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Patdono Suwignjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau