Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Top 8 Universitas Negeri Jawa Timur, Mana Kampus Incaranmu?

Kompas.com - 19/08/2019, 09:06 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Jelang HUT Kemerdekaan RI, Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) telah mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019 pada Jumat (16/8/2019) Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta.

“Tujuan kami ingin mendorong perguruan tinggi Indonesia semakin maju dan masuk ke kelas dunia. Dorongan ini menjadi sangat penting. Kalau kita sudah sampaikan ini, kita bisa lakukan pemetaan," ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi ( Menristekdikti) Mohamad Nasir yang mengumumkan Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia 2019.

Menteri Nasir menyampaikan tujuan pemetaan perguruan tinggi Kemenristekdikti agar nantinya dapat membuat kebijakan yang ada di masing-masing perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi berkualitas.

Indikator penilaian

Indikator penilaian Pemeringkatan Perguruan Tinggi 2019 berfokus pada indikator atau penilaian yang berbasis Output - Outcome Base, meliputi:

Baca juga: 12 PTN dan PTS Terbaik Jawa Tengah 2019, yang Mana Pilihanmu?

1. Kinerja Input (15 persen): Dosen pendidikan S3, dosen guru besar/lektor kepala, rasio jumlah mahasiswa dan dosen, jumlah mahasiswa asing, serta jumlah dosen asing.

2. Proses (25 persen): Akreditasi PT dan prodi, pembelajaran daring, kerja sama universitas, kelengkapan laporan dan laporan keuangan.

3. Kinerja output (25 persen): Jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian dan mahasiswa, serta jumlah prodi terakreditasi internasional.

4. Outcome (35 persen): Kinerja inovasi, jumlah mahasiswa diterima bekerja dalam 6 bulan, jumlah sitasi per dosen, jumlah paten per dosen, dan kinerja pengabdian masyarakat.

8 universitas negeri terbaik Jawa Timur

Berdasarkan hasil pemeringkatan dan klasterisasi Kemenristekdikti, berikut 5 PTN (perguruan tinggi negeri) terbaik di Provinsi Jawa Timur:

1. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: (peringkat 4 nasional/klaster 1)

2. Universitas Airlangga: (peringkat 7 nasional/klaster 1)

3. Universitas Brawijaya: (peringkat 9 nasional/klaster 1)

4. Universitas Negeri Malang: (peringkat 19 nasional/klaster 2)

5. Universitas Jember: (peringkat 21 nasional/klaster 2)

6. Universitas Negeri Surabaya: (peringkat 22 nasional/klaster 2)

7. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur: (peringkat 4 nasional/klaster 2)

8. Universitas Trunojoyo: (peringkat 68 nasional/klaster 2)

5 klaster perguruan tinggi

Pada tahun ini, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi dalam dua (2) kategori yaitu kategori Perguruan Tinggi Non-Vokasi (pendidikan akademik), yang terdiri dari Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi, dan kategori Perguruan Tinggi Vokasi, yang terdiri dari Politeknik dan Akademi.

Perguruan Tinggi Non-Vokasi dengan jumlah sebanyak 2.141 perguruan tinggi di bawah Kemenristekdikti diperoleh 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi:

  • Klaster 1 berjumlah 13 perguruan tinggi
  • Klaster 2 berjumlah 70 perguruan tinggi
  • Klaster 3 berjumlah 338 perguruan tinggi
  • Klaster 4 berjumlah 955 perguruan tinggi
  • Klaster 5 berjumlah 765 perguruan tinggi.

“Dengan perubahan penilaian kinerja perguruan tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, diharapkan perguruan tinggi didorong untuk lebih menekankan produk atau luaran pendidikan tinggi yang berkualitas yaitu dengan pemberian bobot output yang lebih besar dari bobot input,” ungkap Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Patdono Suwignjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com