Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Manajemen Talenta, Pemerintah Himpun Kekuatan Diaspora

Kompas.com - 24/08/2019, 09:11 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa tahap yang akan dilakukannya bersama wakil presiden terpilih, Ma'ruf Amin, untuk membuat Indonesia lebih produktif, memiliki daya saing, dan fleksibilitas tinggi dalam menghadapi perubahan di dunia.

Salah satunya yaitu melakukan manajemen talenta melalui pembentukan lembaga manajemen talenta. Lembaga itu akan mengidentifikasi, memfasilitasi, dan memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia.

Keterangan itu diungkapkan Jokowi dalam pidato pertamanya di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Minggu (14/7/2019), setelah menjadi presiden terpilih pada Pilpres 2019.

Pertumbuhan masa depan

Disebutkan juga bahwa dukungan juga akan diberikan kepada diaspora yang memiliki bakat besar untuk memberikan sumbangan demi percepatan pembangunan Indonesia.

Baca juga: “Diaspora Jangan seperti Kembang Api, Harus Nyata dan Berkelanjutan”

Sehubungan dengan itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pemerintah akan melakukan pendataan dan membiayai mereka agar bisa memberi kontribusi dalam pembangunan Indonesia.

“Negara akan mengumpulkan database dari anak-anak Indonesia di luar negeri yang hebat-hebat itu. Selanjutnya negara akan mengapitalisasi mereka,” ujar Moeldoko kepada Kompas.com pada acara Simposium Cendekia Kelas Dunia (SCKD) 2019 di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Rencana itu akan dilaksanakan untuk mencegah agar putra-putri Indonesia yang menjadi diaspora dan memiliki kekayaan intelektual tidak dibajak dan diakuisisi oleh negara lain.

Menurut dia, putra-putri bangsa yang disebutnya “anak-anak hebat” itu merupakan faktor penting yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri untuk masa mendatang.

Badan talenta nasional

Dia merasa yakin bahwa jika semua orang Indonesia, baik yang tinggal di dalam maupun luar negeri, melakukan sinergi, kolaborasi, dan bangkit bersama-sama, maka sesungguhnya cita-cita menuju Indonesia maju akan segera bisa dicapai.

“Kita punya rumusan, inovasi ditambah kapitalisasi ditambah demokrasi akan menghasilkan prosperity dan security. Kita memiliki keyakinan itu,” imbuh Moeldoko.

Menyangkut lembaga yang akan mengurus mengenai manajemen talenta itu, dia menuturkan, nantinya akan dibentuk suatu badan yang akan mengelola proses dari awal sampai akhir sehingga potensi yang dimiliki anak-anak bangsa itu bisa menjadi kekuatan nasional.

Menurut rencana, lembaga itu akan mulai beroperasi pada tahun 2020, atau setelah pembentukan kabinet baru pada pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi.

“Sedang disiapkan, bisa dengan membentuk badan talenta nasional, lembaga ad hoc, atau ditempelkan di kementerian. Sekarang sedang dalam kajian mana yang paling efisien dan efektif,” pungkas Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Aturan Baru Sekolah di Jabar, Masuk Pukul 06.30 hingga Tidak Ada PR
Aturan Baru Sekolah di Jabar, Masuk Pukul 06.30 hingga Tidak Ada PR
Edu
Hanya Satu Kampus Swasta Indonesia yang Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi QS WUR 2026
Hanya Satu Kampus Swasta Indonesia yang Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi QS WUR 2026
Edu
UI Masuk 200 Kampus Top Dunia, Sekian Biaya Kuliah Jalur Mandiri UI 2025
UI Masuk 200 Kampus Top Dunia, Sekian Biaya Kuliah Jalur Mandiri UI 2025
Edu
Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat, Bisa Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS
Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat, Bisa Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS
Edu
Kisah Sherly Phangestu, Mahasiswa Indonesia Dapat Pujian CEO Apple
Kisah Sherly Phangestu, Mahasiswa Indonesia Dapat Pujian CEO Apple
Edu
Ramai Sekolah Ilegal, Ini Cara Cek Sekolah yang Pakai Kurikulum Cambridge
Ramai Sekolah Ilegal, Ini Cara Cek Sekolah yang Pakai Kurikulum Cambridge
Edu
Jadwal SPMB Jatim 2025 Tahap 2 sampai 4 dan Cara Pendaftarannya
Jadwal SPMB Jatim 2025 Tahap 2 sampai 4 dan Cara Pendaftarannya
Edu
Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Edu
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Edu
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Edu
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Edu
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau