Menanti Lahirnya "Hanifan dan Jojo Baru" di Ajang O2SN 2019

Kompas.com - 27/08/2019, 07:31 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 544 siswa SMA dari 34 provinsi Indonesia dipastikan akan bertanding dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang akan digelar 25-31 Agustus 2019 Banda Aceh. 

Selama dua belas tahun pelaksanaannya, O2SN telah memunculkan ribuan atlet untuk mengharumkan Merah Putih di kancah dunia.

Hanifan Yudani Kusuma, atlet pencak silat peraih medali emas pada ajang Asian Games 2018 merupakan salah satu alumni O2SN tahun 2015 yang digelar di Makassar. Kala itu alumni SMA Negeri 20 Bandung, Jawa Barat, meraih medali emas kategori tanding pencak silat putra.

Demikian pula Jonatan Christie, pebulutangkis tunggal putra yang masuk 10 besar dunia juga merupakan alumni O2SN yang turut mengibarkan Merah Putih di tingkat dunia. Pria dengan sapaan Jojo merupakan alumni O2SN tahun 2008 pada bidang bulutangkis dan meraih medali emas kala itu.

Baca juga: Manfaatkan Cara Kekinian Seimbangkan Prestasi Siswa Atlet

Atlet siswa dikirim ke tingkat nasional ini merupakan para pemenang pada kompetisi O2SN di tingkat propinsi. Ada lima cabang olahraga dipertandingkan, yaitu karate, pencak silat, atletik, bulutangkis dan renang. 

Sebanyak 544 siswa SMA dari 34 provinsi Indonesia dipastikan akan bertanding dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang akan digelar 25-31 Agustus 2019 Banda Aceh. DOK. PSMA KEMENDIKBUD Sebanyak 544 siswa SMA dari 34 provinsi Indonesia dipastikan akan bertanding dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang akan digelar 25-31 Agustus 2019 Banda Aceh.

Selain sebagai bagian pengembangan pendidikan olahraga, O2SN juga menjadi wadah penguatan pendidikan karakter peserta didik. Sebab, melalui O2SN, nilai-nilai diri yakni sikap sportif, jujur, gigih, tangguh, menghargai bakat dan prestasi diri sendiri dan orang lain, membangun persahabatan dan cinta tanah air juga ikut ditumbuhkembangkan.

Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto mengatakan melalui ajang ini diharapkan atlet O2SN dapat menjadi “Generasi Sehat, Generasi Tangguh” dan dapat mengembangkan keterampilan 4C yakni berpikir kritis (critical thinking), kreatif (creativity), berkomunikasi baik (communication), serta mampu bekerjasama dengan pihak lain (collaboration), memiliki rasa percaya diri (self confidence) untuk menghadapi tantangan di era Industri.

Purwadi menyampaikan O2SN bisa menjadi salah satu wadah yang disiapkan untuk menghasilkan tempaan atlit- atlit berprestasi hingga ke skala internasional. “Salah satunya prestasi membanggakan pelajar Indonesia dari cabang karate adalah saat meraih peringkat tiga dunia pada kejuaran karate pelajar pada tahun 2018 lalu di Belgia," ujar Purwadi

Karateka muda Indonesia sukses meraih 4 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Prestasi ini menggiring Indonesia melejit ke peringkat 3 dunia setelah tuan rumah Belgia dan Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau