Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Syarat Ini Harus Dimiliki Sekolah untuk Tingkatkan Kreativitas Siswa

Kompas.com - 19/09/2019, 16:03 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ananto Kusuma Seta mengatakan, kreativitas pembelajaran merupakan salah satu masalah dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Untuk memecahkan problem itu, dia mengungkapkan ada empat syarat agar kreativitas siswa di lingkungan sekolah bisa tercipta. Keempat syarat itu dirangkum menjadi 4P.

1. Project base

Pertama, yaitu project based learning. Maksudnya, siswa mempelajari sesuatu harus dengan melibatkannya dalam praktik atau penelitian suatu proyek pembelajaran sehingga siswa akan lebih memahami materi yang dipelajari.

Pembelajaran tidak bisa hanya dengan teori. Itu menjadi keharusan sehari-hari dalam proses pembelajaran. Tidak bisa hanya dengan menghafalkan rumus,” ucap Ananto dalam pembukaan pameran Global Educational Supplies and Solutions (GESS) Indonesia 2019 di Jakarta, Rabu (18/9/2019).

2. Passion

Syarat kedua yakni passion atau renjana. Menurut dia, kita tidak bisa memecahkan masalah pendidikan hanya dengan melihat dari satu sisi, tetapi harus dilihat secara keseluruhan dari berbagai faktor.

Baca juga: Kabut Asap Berdampak pada Pembelajaran Siswa, Ini Solusi Kemendikbud

Dia pun menyoroti terkait pemeringkatan di sekolah dan ujian berstandar nasional yang tidak bisa dilakukan terus-menerus.

Sebab, menurut dia, setiap anak memiliki keunikan masing-masing sehingga kemampuannya tidak bisa diuji dengan ujian yang seragam. Maka dari itu, materi pelajaran dan ujiannya pun disesuaikan dengan kondisi setiap anak.

“Tidak ada lagi rangking-rangkingan, tidak bisa ujian standardised. Setiap anak adalah unik, setiap makhluk mempunya DNA sendiri-sendiri. Karena itu, pembelajarannya harus personalized. Passion-nya harus didengarkan,” imbuh Ananto.

3. Peers

Kemudian, syarat ketiga yaitu peers. Artinya, siswa tidak bisa belajar sendiri-sendiri, tetapi harus berkelompok. Aktivitas semacam ini membutuhkan kemampuan berkomunikasi dan kolaborasi yang cukup penting.

4. Play

Terakhir, syarat keempat adalah play. Proses pembelajaran bisa dilakukan dengan cara menyenangkan melalui kegiatan permainan edukatif sehingga anak akan merasa terhibur, dan di lain sisi mendapatkan ilmu pengetahuan baru dari aktivitas tersebut.

“Ini merupakan pola pendidikan yang dahsyat untuk mengangkat kreativitas anak-anak,” pungkas Ananto.

Dia menambahkan, terkait penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan, dia menuturkan bahwa sebaiknya kita tidak perlu bertanya apa yang bisa dilakukan teknologi untuk siswa, tetapi tanyakan apa yang bisa siswa lakukan dengan teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang 'Japan Design, Idea and Invention Expo 2025'
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang "Japan Design, Idea and Invention Expo 2025"
Edu
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Edu
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Edu
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Edu
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Edu
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Edu
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Edu
Pameran Imersif 'The Redmiller Universe', dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Pameran Imersif "The Redmiller Universe", dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Edu
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Edu
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Edu
Hasil SPMB Kota Bandung 2025 Jenjang SD-SMP , Live di YouTube Hari Ini
Hasil SPMB Kota Bandung 2025 Jenjang SD-SMP , Live di YouTube Hari Ini
Edu
Satu Rombel 50 Siswa: Jalan Pintas Menyesatkan
Satu Rombel 50 Siswa: Jalan Pintas Menyesatkan
Edu
Studi MIT Ungkap ChatGPT Berpotensi Mengikis Kemampuan Berpikir Kritis
Studi MIT Ungkap ChatGPT Berpotensi Mengikis Kemampuan Berpikir Kritis
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau