Peluncuran Dyandra Academy: Gebrakan Akademis Industri MICE Indonesia

Kompas.com - 16/10/2019, 21:02 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Dyandra Promosindo (Dyandra), perusahaan event organizer, secara resmi meluncurkan Dyandra Academy. Program ini merupakan wujud kontribusi Dyandra untuk dunia meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE)  Tanah Air.

Dyandra telah berkiprah selama 25 tahun melalui penyelenggaraan berbagai acara pameran, konferensi, konser, dan bermacam pertemuan. Saat ini dianggap sebagai waktu yang tepat memberi sumbangsih untuk perkembangan industri MICE di Indonesia.

“Selama 25 tahun ini sudah banyak yang dilakukan Dyandra, kini tiba saatnya giving back. Dyandra tidak bisa eksis dan sukses tanpa dukungan stakeholder, termasuk dari kampus,” ucap Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh dalam peluncuran Dyandra Academy di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Dyandra Academy merupakan program kursus singkat berlangsung selama lebih kurang tiga hari. Materi diajarkan yaitu pengetahuan tentang penyelenggaraan suatu acara dan cara mengelola, mulai dari perencanaan hingga akhir acara.

Kerjasama perguruan tinggi

Sasaran program ini adalah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama dengan Dyandra Promosindo. Nantinya, tidak menutup kemungkinan mahasiswa  perguruan tinggi lain dapat mengikuti program ini.

Baca juga: Wisuda Ke-4 Akademi Ritel Gramedia Hasilkan Lulusan Ritel Profesional

Setelah mengikuti akademi, nantinya mahasiswa akan mendapat sertifikat dan memiliki kesempatan mempraktikkan ilmu dengan menjadi karyawan magang atau sukarelawan (volunteer) dalam event yang digelar Dyandra.

Saat ini lima perguruan tinggi telah menjalin kerja sama dalam program Dyandra Academy ini, yaitu Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, Politeknik Sahid Pariwisata, Universitas Multimedia Nusantara, dan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.

“Materi yang diajarkan bukan seperti perguruan tinggi pada umumnya, tapi pengetahuan praktis tentang dunia MICE. Sebab, banyak anak muda yang potensial, tapi karena enggak tahu arahnya, lalu ikut-ikutan EO malah jadi enggak punya ilmu apa-apa. Semua alumni Dyandra Academy akan jadi prioritas, entah jadi karyawan kita, volunteer, FO, SPG, atau apa pun di proyek Dyandra,” jelas Hendra.

Materi pembelajaran akademi

Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh dalam peluncuran Dyandra Academy di Jakarta, Selasa (15/10/2019).KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh dalam peluncuran Dyandra Academy di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Program ini merupakan pengembangan bisnis Dyandra sehingga peserta akademi harus membayar dalam jumlah tertentu. Dyandra akan memastikan materi berkualitas dan pengajar merupakan profesional berpengalaman di bidangnya.

Materi yang diajarkan pun memiliki tema yang berbeda-beda, misalnya digital marketing, menyelenggarakan festival musik, dan event management. Sedangkan pengajarnya antara lain dengan menghadirkan project manager dalam event yang telah digelar oleh Dyandra.

Sebelum peluncuran ini, Dyandra Academy telah memiliki dua angkatan (batch) yang sudah berjalan dalam dua bulan terakhir. Masing-masing batch terdiri 20 sampai 30 orang. Jumlah peserta memang dirancang tidak terlalu banyak agar kualitas lulusan bisa lebih terjamin mutunya.

“Sudah ada dua batch sebelumnya. Kami enggak banyak-banyakan orang karena kami memperhatikan unsur mahasiswa itu bisa menerima materinya, lulusannya bisa mengerti atau tidak. Materi yang diajarkan di sini pengetahuan teknis tentang event, misalnya handling tamu dan wartawan luar negeri, tamu VIP, dan bikin gateway. Itu tidak bisa sembarangan, semua ada aturannya,” imbuhnya.

Adapun kerja sama dengan perguruan tinggi itu dilakukan dengan maksud menggabungkan antara pengetahuan praktis dan ilmu akademis sehingga para peserta lebih mengerti tentang materi diajarkan dan nantinya bisa mempraktikkan langsung saat bekerja dalam industri MICE.

“Kampus-kampus ini diundang karena mereka yang mengerti dunia akademis, jadi dikawinkan dengan dunia praktis. Misalnya bikin silabus, sekarang dibakukan. Kami konsultasikan supaya cocok, termasuk pengajarnya. Kami hanya mengerti ilmu praktis, tapi ilmu akademis belum tentu karena mengajar orang tidak bisa sembarangan,” pungkas Hendra.

Hendra pun mengharapkan program tersebut bisa sejalan dan terus berlanjut sesuai dengan visi dan misi Kelompok Kompas Gramedia, yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai porsi dan kemampuan Dyandra yakni memberikan kontribusi nyata bidang MICE yang menjadi keunggulan Dyandra selama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UMJ Kukuhkan Empat Guru Besar, Simak Judul Orasi Ilmiahnya

UMJ Kukuhkan Empat Guru Besar, Simak Judul Orasi Ilmiahnya

Edu
Merasa Bersaing Tak Adil, Guru Swasta Bersertifikasi PLPG Mengeluh Sulit jadi ASN

Merasa Bersaing Tak Adil, Guru Swasta Bersertifikasi PLPG Mengeluh Sulit jadi ASN

Edu
Datang ke DPR, Guru Sertifikasi Swasta PLPG Tuntut Prioritas Seleksi ASN Tanpa Tes

Datang ke DPR, Guru Sertifikasi Swasta PLPG Tuntut Prioritas Seleksi ASN Tanpa Tes

Edu
Hanya 2 Sekolah Ini yang Bisa Finalisasi PDSS SNBP 2025 sampai Besok

Hanya 2 Sekolah Ini yang Bisa Finalisasi PDSS SNBP 2025 sampai Besok

Edu
Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STIS hingga Gelar yang Diperoleh Setelah Lulus

Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STIS hingga Gelar yang Diperoleh Setelah Lulus

Edu
Seabad Pramoedya Ananta Toer: Sastrawan dan Aktivis yang Menginspirasi

Seabad Pramoedya Ananta Toer: Sastrawan dan Aktivis yang Menginspirasi

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapuskan, ASN: Waktunya Kencangkan Ikat Pinggang

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapuskan, ASN: Waktunya Kencangkan Ikat Pinggang

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Ini Sering Lembur, Gaji Bukan Ditambah, Malah Dipotong

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Ini Sering Lembur, Gaji Bukan Ditambah, Malah Dipotong

Edu
Daftar Jurusan SMK, D1-S1 yang Banyak Dibutuhkan di Penerimaan Polri 2025

Daftar Jurusan SMK, D1-S1 yang Banyak Dibutuhkan di Penerimaan Polri 2025

Edu
Guru Honorer Belum Tersertifikasi Akan Dapat Bantuan Dana Bulanan hingga Rp 500.000

Guru Honorer Belum Tersertifikasi Akan Dapat Bantuan Dana Bulanan hingga Rp 500.000

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Itu Sangat Bikin Keruh Suasana

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Itu Sangat Bikin Keruh Suasana

Edu
Sekolah Diminta Segera Ajukan Finalisasi PDSS agar Siswa Bisa SNBP 2025

Sekolah Diminta Segera Ajukan Finalisasi PDSS agar Siswa Bisa SNBP 2025

Edu
Tim SNPMB Perpanjang Finalisasi PDSS di SNBP 2025 sampai 7 Februari

Tim SNPMB Perpanjang Finalisasi PDSS di SNBP 2025 sampai 7 Februari

Edu
KaiTo Raih Penghargaan di Tokyo, Peluang Pekerja Keperawatan Indonesia Kian Terbuka

KaiTo Raih Penghargaan di Tokyo, Peluang Pekerja Keperawatan Indonesia Kian Terbuka

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Sekarang Aja Kita Makan Tabungan Terus

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Sekarang Aja Kita Makan Tabungan Terus

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau