Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Santri Nasional: Santri Garda Terdepan Keberagaman dan Kebangsaan

Kompas.com - 22/10/2019, 10:01 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Hari Santri nasional, 22 Oktober, menjadi momentum membangun optimisme santri Indonesia menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai keberagamaan dan kebangsaan.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin dalam peringatan Malam Puncak Hari Santri 2019, yang digelar Kementerian Agama RI, di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (21/10). 

Dirjen Pendidikan Islam juga menyampaikan pesantren adalah center of excellent yang menjadi pusat pendidikan, keagamaan, dan kebangsaan.

Ia optimis santri Indonesia dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keberagamaan dan kebangsaan. “Panorama Islam Indonesia diukir dan dilestarikan oleh kaum santri ini,” tegas Kamaruddin Amin dikutip dari rilis resmi.

Santriversary: syiar dan syair perdamaian

Hari Santri Nasional (HSN) diperingati tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini, ditetapkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015, mengambil momen resolusi jihad yang difatwakan KH Hasyim Asy’ari dari Pesantren Tebu Ireng, Jombang, yang menjadi motor penggerak perlawanan rakyat melawan penjajah Belanda.

Baca juga: 22 Oktober, Mengingat Kembali Sejarah Penetapan Hari Santri

Peringatan puncak hari santri ini dikemas dalam acara "Santriversary" bertajuk "Syiar dan Syair Perdamaian".

Menurut Kamaruddin, tema ini diangkat dalam rangka menggalakkan kembali syiar-syiar agama yang santun dan damai, sebab belakangan ini terjadi penyimpangan dakwah dan cenderung menyebarkan provokasi dan ujaran kebencian.

Peringatan malam "Santriversary" ini dihadiri Menteri Agama Kabinet Kerja Jilid 1, Lukman Hakim Saifuddin, beberapa utusan dari kedutaan besar negara tetangga, serta para pengasuh pesantren dari berbagai daerah di Indonesia.

Berbangsa dan bernegara secara damai

Dalam kesempatan sama, Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan menyampaikan santri Indonesia harus menjadi garis depan dalam menampilkan Islam yang rahmatan lilalamin. 

Habib Jindan dalam tausiyah mengingatkan agar santri memiliki ilmu yang tercermin pada perilaku yang akhlaqul karimah. “Ilmu dan agama yang asli akan memunculkan sikap tawadhu dan penuh kasih sayang kepada sesama” katanya.

Keberagamaan orang Indonesia banyak diuji dengan berbagai peristiwa dan banyaknya tokoh agama yang retoris. “Ilmu yang benar membuat pemiliknya tidak gampang terpancing provokasi. Hati-hati zaman sekarang banyak ustad yang aneh-aneh,” tambahnya.

Kepada sekitar 2.000 santri se Jabodetabek yang hadir, ia menekankan pentingnya ilmu bagi kehidupan berbangsa dan bernegara secara damai.

“Ilmu dan takut kepada Allah itu tak terpisahkan. Yang mengklaim berilmu tetapi tidak tercermin dalam sikap maka ilmunya palsu” pungkasnya.

Identitas santri: moderasi agama dan cinta tanah air

Peringatan Malam Puncak Hari Santri 2019, yang digelar Kementerian Agama RI, di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (21/10).DOK. DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM/KEMENAG Peringatan Malam Puncak Hari Santri 2019, yang digelar Kementerian Agama RI, di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (21/10).

KH Ahmad Muwaffiwq (Gus Muwaffiq) tampil sebagai pembicara kedua mengatakan,
santri adalah pewearis ulama yang harus konsisten dengan ajaran Rasulullah SAW.

Islam bukan tentang jubah, tapi substansi syar’inya. “Jubah itu kalau di sini terwujud dalam bentuk sarung” katanya.

Di sini, tambah Gus Muwafiq, Islam tumbuh subur dan membangun mainset Islam rahmatan lilalamin. “Ruang besar yang namanya nusantara, kalau santri ikut mikir, semua selesai” tandasnya.

Bila keberagamaan ada di tangan santri seperti saat ini, maka negeri ini akan meraih kedamaian. “Karena cinta tanah air dan moderasi beragama telah sukses menjadi bagian dari identitas santri” katanya.

Tema acara syar dan syair perdamaian ditampilkan dalam shalawat dan lagu-lagu islami oleh Grup Syubbanul Muslimin yang dibintangi oleh Gus Azmi sebagai vokalis utama. Selain itu, dalam acara juga diumumkan juara serta penyerahan hadiah pemenang "Santri Millennial Competitions 2019" dengan total hadiah mencapai Rp 187,5 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com