KOMPAS.com - Dalam peringatan Sumpah Pemuda, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengingatkan orang muda memiliki peran strategis dalam pemajuan bangsa.
"Pemuda untuk Indonesia maju adalah pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia. Di tangan pemudalah Indonesia bisa maju," ujar Menristek sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional saat memimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Gedung II BPPT, Jakarta (29/10).
Menristek Bambang juga berharap generasi muda Indonesia sebagai pemegang tongkat estafet kemajuan bangsa dapat memaknai idealisme dan semangat pemuda memegang peranan penting dalam setiap perjalanan bangsa Indonesia.
"Tidak hanya tidak bicara persatuan, kesatuan dan kemerdekaan saja namun dalam konteks komitmen dan tekad dalam mengendalikan Indonesia menjadi negara maju," tegas Bambang seperti dilansir dari rilis resmi.
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda dan 4 Pesan Inspiratif Mendikbud Nadiem Makarim
Dalam pidatonya Menteri Bambang menyebutkan, momentum Sumpah Pemuda diharapkan bisa kembali mengingatkan masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Tidak ada yang penting bagi kita hari ini selain memaknai sumpah pemuda sebagai komitmen kita kembali menjaga persatuan bangsa sekaligus menjaga kebhinekaan kita”, ucapnya.
Menteri Bambang menjelaskan tema Sumpah Pemuda tahun ini “Bersatu Kita Maju” sangat relevan dengan cita-cita bangsa Indonesia menjadi negara maju pada pada tahun 2045, dengan melibatkan segala elemen pemerintahan dan masyarakat.
Oleh karena itu Menteri Bambang mengajak segenap ASN dilingkungan Kementerian Riset, Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional untuk dapat menyatukan langkah dan mengorganisir kinerja agar Indonesia dapat membangun fondasi menjadi negara maju.
“Kita semua yang hadir disini merupakan bagian dari pemerintah sebagai leader yang bertanggung jawab bersama segala elemen masyarakat untuk dapat menyatukan langkah dan mengorganisir kinerja agar Indonesia menjadi negara maju," ujarnya.
Ia menambahkan, "Kita harus punya deadline, kapan kita akan menjadi negara maju? Seperti kajian yang banyak dilakukan, tidak ada waktu yang lebih baik selain perayaan 100 tahun Indonesia pada tahun 2045. Kita masih punya waktu 25 tahun untuk membangun fondasi mewujudkan cita-cita bangsa dan negara," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.