Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2019, 16:24 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa peringatan Sumpah Pemuda menjadi peristiwa yang mengingatkan warga negara Indonesia akan pentingnya tiga ikrar disampaikan 91 tahun lalu.

Salah satu ikrar itu mengenai bahasa Indonesia. Inilah yang menjadi latar belakang Kemendikbud melalui Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan menyelenggarakan Bulan Bahasa dan Sastra pada bulan Oktober setiap tahun.

“Peringatan Sumpah Pemuda menjadi momen penting bagi kita untuk mengingatkan tiga ikrar penting bangsa ini, termasuk ikrar menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Kemendikbud memperingatinya melalui berbagai program, salah satunya Bulan Bahasa dan Sastra,” demikian sambutan Mendikbud Nadiem Makarim yang dibacakan Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Dadang Sunendar dalam puncak peringatan Bulan Bahasa dan Sastra 2019 di Jakarta, Senin (28/10/2019).

Seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, bahasa dan sastra juga terus ikut berkembang. Perkembangan ini terjadi secara alami dan terencana sesuai garis haluan kebahasaan yang menjadi perencanaan secara nasional.

Maksudnya perkembangan bahasa dan sastra seharusnya selaras dengan tuntutan masyarakat dalam berbagai bidang, yaitu sosial budaya, politik, hukum, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi massa, pemerintahan, dan berbagai bidang lain.

“Oleh karena itu, saya mengapresiasi yang dilakukan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan dalam menyiapkan penyelenggaraan Bulan Bahasa dan Sastra ini di pusat dan daerah,” ucap Nadiem.

Baca juga: Sambut Sumpah Pemuda, Kemendikbud Gelar Berbagai Kegiatan Bulan Bahasa

Dia menambahkan, pengembangan bahasa di Tanah Air harus terus dilakukan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Pelindungan bahasa dan sastra juga harus dilaksanakan secara paralel melalui kerja sama dengan pemerintah daerah karena pelindungan itu juga berarti pelindungan terhadap keberagaman Indonesia yang multietnis dan multilingual.

Mendikbud menuturkan akan terus mendukung berbagai upaya menegakkan kedaulatan bahasa Indonesia di Tanah Air, melestarikan bahasa dan sastra daerah, serta mendukung semua lapisan masyarakat menguasai bahasa asing strategis untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Dia pun menyampaikan ucapan selamat kepada para penerima penghargaan bahasa dan sastra, pemenang berbagai lomba, pegiat kebahasaan dan kesastraan yang terus berkreasi agar bahasa dan sastra Indonesia berjaya di Tanah Air.

“Harapan saya akan semakin banyak tokoh-tokoh bahasa dan sastra yang berkiprah di tingkat regional dan global,” pungkas Nadiem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com