Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti Tren Gen Z, Aplikasi "Rumah Belajar" Hadir versi Mobile

Kompas.com - 15/11/2019, 19:07 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) mengembangkan portal pembelajaran Rumah Belajar dalam versi mobile.

Aplikasi berisi konten-konten pembelajaran dan aplikasi e-pembelajaran untuk siswa dan pendidik ini, kini dapat dimanfaatkan secara luas di seluruh Indonesia dan dapat diunduh di Google Playstore.

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapustekkom) Kemendikbud, Gogot Suharwoto, mengatakan pengembangan aplikasi Rumah Belajar tersebut berangkat dari kesadaran tren siswa generasi Z.

Generasi Z merupakan pengguna asli dari perangkat digital. Rata-rata generasi Z menghabiskan minimal 6,5 jam per hari untuk mengakses informasi melalui ponsel pintar.

“Sebagai bentuk komitmen Kemendikbud untuk memberikan pelayanan yang maksimal dalam menyediakan aplikasi pembelajaran yang lebih user friendly, kini telah kita luncurkan Rumah Belajar versi mobile”, kata Gogot dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Lebih menarik dan sesuai tren

Selain lebih mudah dalam pencarian konten, versi mobile terbaru ini, lanjut Gogot, menyajikan tampilan yang lebih menarik sesuai dengan tren aplikasi zaman sekarang.

Baca juga: Tantangan Digitalisasi Sekolah di Papua, Perhatikan Dua Faktor Ini

"Serta dilengkapi dengan fitur notifikasi konten terbaru, sehingga pengguna akan mendapatkan pop-up notification apabila ada konten terbaru dan kemudahan registrasi karena pengguna dapat log in dengan sosial media mereka. Selain itu, konten bisa diunduh dan dimanfaatkan secara luring," terangnya.

Untuk memaksimalkan desiminasi pemanfaatan Rumah Belajar, Kemendikbud juga menjaring guru-guru pilihan dengan serangkaian pelatihan berjenjang yang menghasilkan Duta Rumah Belajar di masing-masing provinsi.

Duta Rumah Belajar diharapkan dapat menjadi mesin penggerak utama yang mampu membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di sekolah-sekolah, baik untuk guru maupun komunitas.

"Dengan hadirnya Duta Rumah Belajar maka pemanfaatan portal Rumah Belajar akan lebih optimal dan efektif," pungkasnya.

Rumah Belajar, tempat belajar dan berjejaring

Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas.

Dikutip dari laman belajar.kemdikbud.go.id, Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat.

Dengan menggunakan Rumah Belajar, penguna dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.

Ada sekitar 224.394 guru dan 554.971 siswa yang bergabung di Rumah Belajar. Di Rumah Belajar, pengguna bisa menikmati fitur seperti Kelas Digital, Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Bank Soal, Buku Elektronik Sekolah, Modul Digital, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, dan Pengembangan Profesi Berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com