KOMPAS.com - Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Ditjen GTK), Sri Renani Pantjastuti mengatakan hasil pendataan siswa penyandang disabilitas di sekolah inklusif masih sedikit meskipun telah berjalan lebih dari satu bulan.
Sri menyebutkan pendataan siswa penyandang disabilitas penting untuk menentukan langkah kebijakan yang akan diambil selanjutnya bagi siswa berkebutuhan khusus dan guru pendidikan khusus yang ada di sekolah inklusif.
“Data yang kami terima hingga saat ini baru 3.240 siswa dari data pada Dapodik yang menyebut ada sebanyak 91.000 anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Padahal pendataan akan berakhir di 2 Desember. Untuk itu kami mengimbau kepada kepala dinas dan kepala sekolah di sekolah inklusif untuk mendukung percepatan pendataan tersebut,” kata Sri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Pihaknya telah mengirimkan surat kepada kepala dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota, kepala sekolah penyelenggara sekolah inklusif untuk menyosialisasikan serta menginstruksikan pendataan tersebut.
Pendataan ini sendiri dilakukan melalui pengisian instrumen Profil Belajar Siswa (PBS) yang diakses secara daring yang hanya dapat diisi oleh guru asesor.
Baca juga: Kisah Sri dan Budi, Guru SLB Puluhan Tahun Mengajar Siswa Disabilitas
Sri mengatakan pendataan siswa penyandang disabilitas di sekolah inklusif dimulai dengan melakukan sosialisasi pada Agustus hingga September 2019 yang lalu, dan berlanjut ke tahap uji coba hingga Oktober 2019.
“Dari tahap ini kemudian pendataan dilakukan dan akan berakhir pada 2 Desember 2019 mendatang,” tuturnya saat ditemui di ruang kerjanya di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) tengah melakukan pendataan siswa penyandang disabilitas pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif melalui instrumen Profil Belajar Siswa (PBS).
Pendataan ini dilaksanakan pada sekolah guna mengetahui jumlah siswa penyandang disabilitas di sekolah inklusif.
Pendataan juga dilakukan dalam rangka identifikasi siswa sehingga membantu guru lebih memahami kesulitan dan kebutuhan siswa secara individu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.