Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Maruf Amin: Indonesia Layak Jadi Rujukan Ilmu Pengetahuan Keislaman

Kompas.com - 28/11/2019, 16:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia adalah negara islam demokratis terbesar di dunia sehingga layak menjadi rujukan pengembangan ilmu pengetahuan keislaman yang berkualitas global.

Hal ini disampaikan Wakil Presiden RI, KH. Maruf Amin dalam seminar bertema "Seizing The Moment For Inventing Muslim Civilization" yang digelar guna membahas konsep ideal Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang tengah dibangun di Depok, Jawa Barat dan direncanakan menjadi pusat studi keislaman dunia.

Sejumlah pakar pendidikan Islam dunia hadir dalam rangka memberikan masukan bentuk Universitas Islam Internasional Indonesia, pada 26 November 2019 di Jakarta.

Pusat pendidikan dan penelitian Islam

Wapres KH. Maruf Amin menyampaikan sejak pertama kali masuk Indonesia pada abad ke 8, Islam berkembang pesat dan sukses diterima dengan baik tanpa perang. Para penyebar Islam menggunakan aktifitas perdagangan dan sosial sebagai sarana yang pintar untuk membawa misi keagamaan.

Baca juga: Pesantren Didorong Mampu Lahirkan Inovator Iptek

Hal ini membuat Islam Indonesia memiliki ciri Islam moderat yang langka di dunia. Dibutuhkan sebuah pusat pendidikan dan penelitian yang berkualitas, agar keindahan Islam Indonesia dapat tersebar luas ke seluruh dunia.

"Selain pusat studi, lembaga ini penting untuk bisa menjadi pusat penyebaran kebudayaan Islam yang modern, toleran, dan berkemajuan," tambah Wapres seperti dikutip 

Ia meminta seluruh akademisi dunia yang hadir agar memberikan kontribusi pemikiran agar UIII menemukan bentuk yang ideal dalam bingkai pengembangan Islam yang berciri rahmatan lilalamin.

UIII didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia yang mencakup bidang studi agama Islam, ilmu-ilmu sosial, humaniora dan sains teknologi.

Wapres KH. Maruf Amin menyampaikan pemerintah menginginkan UIII dapat menjadi perguruan tinggi internasional berkualitas global.

3 pilar penting UIII

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamruddin Amin, menambahkan, pada era transformasi ini Indonesia membutuhkan perangkat untuk mencerahkan dan memberdayakan sumberdaya manusianya.

UIII merupakan jawaban yang tepat, karena akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadi pusat kebudayaan dan kemasyarakatan di dunia Islam.

Terdapat tiga pilar penting terkait pendirian UIII ini, yaitu sebagai lembaga pendidikan dan riset. Kedua sebagai pusat kebudayaan Islam dan kemasyarakatan, serta yang ketiga sebagai pusat penelitian tentang isu keislaman strategis dan tantangan dunia Islam.

Pada saat awal, UIII ini akan membuka program syariah, aqidah, tafsir, hadits, tasawuf, usul fiqh, lughah, dan balaghah. Terdapat pula ilmu-ilmu sosial, teknologi halal, seni, dan musik.

"Jadi UIII nanti tidak akan sepenuhnya seperti di Arab dan tidak pula seperti Barat, tetapi kita mempelajari model keduanya untuk mencari bentuk baru yang lebih sesuai dengan Indonesia," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com