Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDN 2 Sukorejo Lebih Dulu Terapkan "Merdeka Belajar" lewat "Pembelajaran Mikir"

Kompas.com - 12/12/2019, 21:12 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com- Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim telah menetapkan 4 pokok kebijakan bidang pendidikan nasional melalui program "Merdeka Belajar".

Hal ini disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim dalam taklimat media pada acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jakarta pada 11 Desember 2019.

Program "Merdeka Belajar" ini meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi.

"Empat program pokok kebijakan pendidikan tersebut akan menjadi arah pembelajaran ke depan yang fokus pada arahan Bapak Presiden dan Wakil Presiden dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia," tegas Nadiem.

"Tiga dari empat komponen “Merdeka Belajar” yang disampaikan Mas Menteri pada 11 Desember 2019 sudah kami lakukan. Postive deviation dilakukan dengan melakukan pembelajaran yang tidak harus sama dengan buku yang diterbitkan pemerintah, namun tetap mengacu pada kurikulum," ujar Diannita Ayu Kurniasih, Guru SDN 2 Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah.

Baca juga: Gebrakan Merdeka Belajar, Berikut 4 Penjelasan Mendikbud Nadiem

Kepada Kompas.com Diannita menyampaikan SDN 2 Sukorejo, telah melaksanakan penugasan yang sepenuhnya mengaktifkan seluruh kemampuan siswa sejak satu tahun terakhir ini. "Dan ternyata mampu meningkatkan kemampuan yang diharapkan," ujar Diannita.

1. Penilaian akhir berbasis karya tulis

Komponen pertama "Merdeka Belajar" yaitu pelaksanaan penilaian akhir yang merujuk pada hasil USBN lebih diarahkan untuk menilai proses belajar.

Penilaian ini tidak hanya berupa tes tulis dengan menjawab pertanyaan. Penilaian yang mencakup semua aspek diwujudkan dalam penilaian portofolio, penugasan, karya tulis siswa, dan hasil karya siswa yang lain.

"Penilaian seperti ini sudah kami lakukan. Penyajian lembar kerja dengan memasukkan kegiatan dan pertanyaan tingkat tinggi yang tidak hanya mengajak siswa menjawab soal," ujar DIannita.

Ia menjelaskan dalam lembar kerja disajikan, siswa juga diajak untuk berpikir kritis, kreatif, serta menyelesaikan masalah dalam keseharian mereka.

"Siswa juga dibiasakan untuk menulis laporan mengenai kegiatan yang mereka lakukan. Dengan pembiasaan ini diharapkan siswa akan terbiasa menulis karya tulis," ujar Diannita.

2. Kemampuan dasar berbasis PISA

Komponen kedua yaitu arah kebijakan Ujian Nasional yang mengacu pada Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

"Kami sudah melakukannya. Kemampuan dasar Lierasi dan Numerasi bahkan menjadi tolok ukur keberhasilan program. Acuan yang digunakan juga pada hasil TIMSS dan PISA," ujar Diannita.

3. Penyederhanaan RPP

Komponen ketiga mengenai penyederhanaan RPP. Inti dari proses pembelajaran terletak pada proses pembelajaran dan instrumen asesmen.

Diannita menjelaskan hal ini memang menjadi fokus utama penulisan perencanaan pembelajaran. Penyusunan skenario pembelajaran inilah yang menjadi kunci pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan guru.

"Di sini guru juga tidak terbebani format RPP yang baku. Justru yang harus dilakukan guru adalah fokus pada penyajian pembelajaran yang mengajak siswa berpikir tingkat tinggi. Asesmen yang disajikan juga tidak harus ribet, tetapi fokus pada apa yang akan dinilai," ujar Diannita.

Lebih jauh Diannita menyampaikan, pelaksanaan 3 dari 4 program "Merdeka Belajar" sudah dilakukannya di SDN 2 Sukorejo, Kendal, pascamengikuti pelatihan "Program Pintar" yang diinisiasi Tanoto Foundation.

"Guru diajak untuk menerapkan unsur pembelajaran aktif kepada siswa lewat pembelajaran 'MIKIR' yakni  Hasilnya ternyata mampu meningkatkan kompetensi siswa seperti diharapkan," tutup Diannita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com