KOMPAS.com - Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember menjadi momen pengingat peran penting ibu sebagai "sekolah pertama" anak-anak.
Ungkapan ini tidak berlebihan mengingat anak-anak akan tumbuh dan berkembang melalui peran ibu sebelum masuk ke sekolah. Ketika merawat anak, ibu memerlukan banyak ilmu agar tumbuh kembang anak bisa optimal sehingga bisa mengantarkan mereka pada kesuksesan di masa depan.
Dilansir dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, Taefur Arofat (Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak/DPPKBP3A), Kabupaten Banyumas menyampaikan para ibu hendaknya memiliki ketangguhan dan kecakapan dalam menjalankan peran tersebut.
Beberapa kecakapan yang harus dimiliki seorang ibu menurut Taefur Arofat, di antaranya;
Seorang ibu hendaknya memiliki fisik sehat. Dengan fisik sehat, seorang ibu mampu merawat anak-anak dengan baik. Namun harus disadari, merawat anak tidak hanya memerlukan tenaga fisik tetapi juga tenaga untuk pikiran.
Jika Ibu sehat, maka tak mudah sakit dan selalu siap kapanpun anak membutuhkan.
Baca juga: Hari Ibu 22 Desember, Ini Tokoh Perempuan di Balik Kongres 1928
Cakap mental artinya seorang ibu harus punya akhlak atau karakter baik. Ibu juga harus punya mental tangguh dan terbimbing.
Arofat menjelaskan, seorang ibu juga harus punya hati kokoh dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal kurang baik. Sikap seperti ini tentu sangat cocok dimiliki seorang Ibu yang menjadi contoh bagi anak-anaknya.
Seorang ibu sebaiknya mempunyai kedekatanintensif dengan Tuhan. Apabila tidak dekat dengan Tuhan maka dapat mengakibatkan salah arah dalam mendidik putra-putrinya.
Pendidikan yang berasal dari ibu harus berdasarkan aturan agama agar kelak anak-anak juga menjadi anak saleh yang patuh kepada Tuhan dan berbakti kepada orangtua. Dekat dengan Tuhan akan membuat seseorang mampu bersabar dan memiliki jiwa kuat dalam menghadapi berbaai persoalan hidup.
Seorang ibu sebaiknya memiliki kemantapan emosional. Punya semangat tinggi dan memiliki ilmu luas. Tidak dipungkiri merawat anak terkadang membuat stres apabila ibu tidak menyiapkan diri dengan baik. Jadi, pengendalian emosi yang bagus sangat penting.
Dengan emosi terkendali ini, seorang ibu akan tidak mudah marah ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika merawat anak.
Seorang ibu juga hendaknya memiliki kemampuan mengenali dirinya, yaitu mengenali keunggulan dan kelemahan diri. Arofat mengatakan, orang bijak akan berusaha mengenali keunggulan dan kelemahan dirinya.
Ketika seorang ibu telah mengenal diri, maka ibu akan lebih mudah bagaimana harus menyikapi kekurangan dan kelebihan diri. Ketika ibu telah menyadari ada bakat dalam diri, maka ibu dapat mengembangkan bakat itu menjadi prestasi.
Sebaliknya, dengan menyadari kelemahan diri kita, akan membuat ibu lebih mudah untuk memperbaiki diri.
Anak tidak selalu dan selamanya menurut pada kehendak ibu, demikian pula cara pandang masyarakat.
Maka ibu harus menyiapkan mental dan fisik yang sehat agar selalu kuat menghadapi tantangan apapun dalam kehidupan, baik dalam kehidupan rumah tangga maupun sosial.
Menjalani peran sebagai ibu memang tidak mudah. Selamat Hari Ibu, terima kasih Ibu...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.