Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Cincin 2019, LAPAN Ajak Masyarakat Belajar Sains

Kompas.com - 26/12/2019, 10:28 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) 2019 pada tanggal 26 Desember 2019.

Dilansir dari rilis resmi, LAPAN akan memusatkan kegiatannya di Kabupaten Siak, Kampung Bunsur, Riau dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Kegiatan dilakukan meliputi pengamatan GMC dan edukasi keantariksaan. Untuk melakukan pengamatan LAPAN akan berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan dibidang keantariksaan dan komunitas astronomi dari dalam dan luar negeri.

Pengamatan ini untuk melihat pengaruh fenomena gerhana matahari cincin ke Bumi.

Sedangkan untuk kegiatan edukasi keantariksaan, LAPAN akan menghadirkan mini planetarium, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang LAPAN, pemutaran film sains dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi.

Baca juga: Tips Aman Mengamati Gerhana Matahari Cincin 2019 

Kolaborasi Kemristek/BRIN

LAPAN juga berkolaborasi dengan Kemristek/BRIN untuk menghadirkan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura.

Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan melintasi wilayah Indonesia pada tanggal 26 Desember 2019. 

GMC ini dipredikasi akan dimulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB. Sementara itu, untuk Kota Singkawang, Kalimantan Barat Gerhana matahari cincin akan bisa terlihat sebagian sekitar pukul 10.43 WIB.

Sedangkan puncak gerhana matahari cincin terjadi pada pukul 12.42 WB dan berakhir pada pukul 14.31 WIB.

Untuk menyukeskan kegiatan ini LAPAN telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak dan Pemerintah Kota Singkawang menyelenggarakan berbagai kegiatan lainnya seperti pertunjukan musik, bazar, kuliner, sholat gerhana berjamaah dan pengamatan GMC serta pemecahan rekor MURI untuk kaca mata gerhana terbesar yang akan berlangsung di Kampung Bunsur, Kabupaten Siak.

Pulau Jawa 80 persen

Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.

Masyarakat Indonesia juga bisa mengamati momen gerhana matahari cincin yang berbentuk lingkaran menyerupai cincin itu di wilayah-wilayah tertentu misalnya di Padang Sidempuan, Sibolga, Kabupaten Siak, Kepulauan Riau, Kalimantan utara, dan Kalimantan Timur.

Untuk Gerhana Matahari sebagian bisa terlihat dari seluruh wilayah Indonesia, tergantung lokasi pengamatan misalnya di daerah Sumatera Selatan mencapai 80 persen sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80 persen.

Sementara itu wilayah lain di Indonesia dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20 persen di wilayah selatan Papua.

Baca juga: Link Live Streaming Gerhana Matahari Cincin 2019 di Indonesia Tengah dan Indonesia Timur

Misalnya untuk di Bandung, bulan menutupi 70 persen permukaan matahari. Di Jakarta gerhananya mencapai sekitar 72 persen semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar.

Perhatikan keamanan mata

Ada hal penting dalam mengamati Gerhana Matahari Cincin yakni keamanan mata, jangan melihat ke arah matahari dengan mata telanjang secara langsung baik saat gerhana maupun tidak.

Intensitas cahaya matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan. Beberapa peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari dengan aman antara lain:

  • kamera pinhole (kamera lubang jarum)
  • kacamata matahari
  • binocular atau teleskop
  • kamera DSLR dengan filter khusus matahari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com