Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jakarta, Ahli Hidrologi UGM Analisis Penyebabnya

Kompas.com - 02/01/2020, 15:39 WIB
Albertus Adit,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Bencana banjir di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya yang terjadi pada 1 Januari 2020 membawa dampak negatif.

Tak hanya menggenangi daerah permukiman saja, di beberapa sarana prasarana umum seperti jalan tol juga terdampak banjir.

Sebenarnya apa penyebab banjir Jakarta?

Ahli Hidrologi dan Dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada ( UGM) Yogyakarta, M. Pramono Hadi menjelaskan, penyebab utama banjir adalah hujan yang merata dan jumlahnya banyak.

Baca juga: Jokowi: Upaya Pengendalian Banjir Jakarta Terhambat Sejak 2017

"Penyebab utama karena hujan merata, jumlahnya banyak, dan kondisi 'surface storage' sudah jenuh dengan air. Ini karena telah terjadi hujan beberapa waktu sebelumnya," jelas Pramono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/1/2020) sore.

Timbunan air dan air permukaan berbanding terbalik

Menurutnya, surface storage merupakan simpanan atau timbunan air yang terdapat dalam permukaan lahan.

Dikutip dari publikasi ilmiah Fakultas geografi UMS, keberadaan surface storage dalam suatu wilayah menunjukkan bahwa sebagian air hujan jatuh di permukaan lahan akan tersimpan dalam lahan.

Karenanya, hubungan antara surface storage dengan air permukaan mempunyai hubungan berbanding terbalik.

Baca juga: Berikut Analisis Ahli Hidrologi UGM soal Banjir Jakarta di Awal Tahun 2020

Pramono mengatakan, risiko banjir di wilayah Jakarta lebih besar dibandingkan wilayah lain.

"Sesungguhnya Jakarta adalah flood plain, dan Jakarta/Batavia dibangun meniru kota-kota di Belanda," ujarnya.

Tata ruang belum mengacu pada risiko banjir

Dilihat dari sisi geomorfologi, Jakarta tepat berada di bagian wilayah yang disebut sebagai dataran banjir.

Tak hanya itu saja, banjir Jakarta juga dipengaruhi oleh tata ruang yang belum mengacu pada risiko banjir.

Selain faktor hujan, infrastruktur wilayah, topografi, serta drainase juga dinilai mempengaruhi potensi banjir dan tidaknya suatu wilayah.

(Penulis: Vina Fadhrotul Mukaromah | Editor: Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com