KOMPAS.com - Selain belajar dari buku, ada cara menarik dapat dicoba sebagai upaya meningkatkan nilai mata pelajaran, khususnya matematika.
Sebuah studi 2016 daru jurnal Pediatrics menemukan, kegiatan belajar dipadukan dengan aktivitas fisik bisa meningkatkan nilai tes siswa dalam ujian matematika dan bahasa.
Dalam studi bertajuk Physically Active Math and Language Lessons Improve Academic Achievement: A Cluster RCT, tim peneliti asal Belanda mencoba mengamati apakah aktivitas fisik dapat membuat siswa belajar lebih efektif.
Baca juga: Jangan Lupa, Maret-April 2020 UN bagi Siswa Kelas 3 SMP, SMA dan SMK
Peneliti melibatkan sekitar 499 siswa sekolah dasar. Kelompok pertama belajar di kelas seperti biasa (reguler), sedangkan kelompok lainnya mengikuti program ‘Fit & Vaardig’ yang menggabungkan antara belajar dengan aktivitas fisik.
Program ‘Fit & Vaardig’ mengajak siswa untuk bergerak aktif, semisal mengerjakan rumus seraya berdiri di papan tulis. Siswa juga diajak untuk mendengarkan musik dan berjoget seraya memahami pelajaran selama beberapa menit.
Lalu, setelah musik dimatikan siswa diminta untuk menyelesaikan soal. Berbeda dengan kelas reguler yang hanya belajar dengan cara duduk dan mengerjakan soal di meja.
Selama dua tahun penelitian, peneliti melakukan tes prestasi akademik dengan melalukan dua macam tes matematika (kecepatan dan keterampilan matematika umum) dan tes bahasa (membaca dan mengeja).
Peneliti berpendapat, menggabungkan antara kegiatan belajar dan aktivitas fisik dapat dijadikan cara belajar baru yang efektif untuk mata pelajaran matematika dan ejaan bahasa.
“Pendekatan ini akan mengurangi kebosanan, bahkan dapat membantu anak menyerap informasi dengan lebih baik,” papar penelitian yang dirangkum dari situs Parents.
Walau penelitian ini dilakukan untuk anak usia SD, namun tak menutup kemungkinan semua siswa yang belajar matematika dan bahasa bisa merasakan manfaatnya.
Selain mampu mengurangi stres belajar, cara ini juga membantu siswa lebih aktif secara fisik. Aktif secara fisik juga terbukti dapat meningkatkan kinerja otak.
Walau begitu, aktivitas fisik tak terbatas pada saat siswa belajar saja. Siswa juga dapat melakukan olahraga setidaknya 3 kali seminggu selama 15-20 menit sebagai upaya meningkatkan kinerja otak sekaligus menjaga kesehatan menjelang ujian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.