Nadiem Makarim: Keberagaman Bisa Jadi Solusi Masalah untuk SDM Unggul dan Berkarakter

Kompas.com - 17/01/2020, 21:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menyebutkan keberagaman suku, agama, dan budaya bisa menjadi solusi menyelesaikan masalah untuk mewujudkan SDM unggul dan berkarakter di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Nadiem saat memberikan sambutan dalam acara Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Jumat (17/1/2020) malam.

“Keberagaman suku, agama, dan budaya bangsa Indonesia bukanlah sebuah hambatan melainkan merupakan anugerah Tuhan yang tak ternilai,” kata Nadiem.

Menurut Nadiem, tak mungkin ada sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter tanpa keberagaman.

Baca juga: Di Kulonprogo, Ada Toleransi di Sepotong Roti...

Ia melanjutkan kebersamaan dalam berbagai keberagaman merupakan kekuatan bangsa Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang bersatu bergotong royong, berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan UUD 45.

“Pada kesempatan ini, saya mengajak seluruh insan Kemendikbud untuk membangun solidaritas dan sinergitas dalam menyatukan keberagaman sehingga terwujud proses pembelajaran yang berkarakter,” tambah Nadiem.

Nadiem mengajak masyarakat untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa karena keberagaman merupakan anugerah yang terindah.

Dalam perayaan Natal 2020 di Kemendikbud, juga dihadiri oleh istri Mendikbud, Franka Nadiem Makarim; Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo; Pendeta WTP Simarmata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uang Kuliah Mahasiswa PTN dan PTS Berpotensi Naik jika Anggaran Kemdiktisaintek Dipotong

Uang Kuliah Mahasiswa PTN dan PTS Berpotensi Naik jika Anggaran Kemdiktisaintek Dipotong

Edu
Hasil Survei: 34,51 Persen Peserta Didik Berpotensi Alami Kekerasan

Hasil Survei: 34,51 Persen Peserta Didik Berpotensi Alami Kekerasan

Edu
Mendikti Satryo: Uang Kuliah Berpotensi Naik Imbas Efisiensi Anggaran

Mendikti Satryo: Uang Kuliah Berpotensi Naik Imbas Efisiensi Anggaran

Edu
Mendikti Minta Tukin Dosen PNS dan Non-PNS Tak Kena Efisiensi Anggaran

Mendikti Minta Tukin Dosen PNS dan Non-PNS Tak Kena Efisiensi Anggaran

Edu
Konferensi Internasional 'ENA-Tex' Unika Atma Jaya Bahas Masa Depan Industri Tekstil Berkelanjutan

Konferensi Internasional "ENA-Tex" Unika Atma Jaya Bahas Masa Depan Industri Tekstil Berkelanjutan

Edu
KIP Kuliah Apakah Kena Efisiensi Anggaran? Ini Penjelasan Mendikti

KIP Kuliah Apakah Kena Efisiensi Anggaran? Ini Penjelasan Mendikti

Edu
Apakah SPMB Gantinya PPDB 2025 Dibuka Bulan Juli 2025?

Apakah SPMB Gantinya PPDB 2025 Dibuka Bulan Juli 2025?

Edu
Jurusan Kriminologi, Pelajari Kejahatan tapi Punya Prospek Kerja Cerah

Jurusan Kriminologi, Pelajari Kejahatan tapi Punya Prospek Kerja Cerah

Edu
Beasiswa S1 Korea Selatan 2025 Dibuka, Uang Saku Rp 11 Juta Per Bulan

Beasiswa S1 Korea Selatan 2025 Dibuka, Uang Saku Rp 11 Juta Per Bulan

Edu
Mendikdasmen Pastikan Gaji Ke-13 dan Tunjangan Guru Aman meski Ada Efisiensi

Mendikdasmen Pastikan Gaji Ke-13 dan Tunjangan Guru Aman meski Ada Efisiensi

Edu
Mendikti Satryo Pertahankan KIP Kuliah dan Beasiswa Tak Kena Efisiensi Anggaran

Mendikti Satryo Pertahankan KIP Kuliah dan Beasiswa Tak Kena Efisiensi Anggaran

Edu
Kemenkeu Tambah Anggaran Rp 763 Miliar untuk Kemendikdasmen, Tunjangan Guru Aman

Kemenkeu Tambah Anggaran Rp 763 Miliar untuk Kemendikdasmen, Tunjangan Guru Aman

Edu
Beasiswa S2 Selandia Baru 2025 Dibuka, Uang Saku Rp 5 Juta Per Minggu

Beasiswa S2 Selandia Baru 2025 Dibuka, Uang Saku Rp 5 Juta Per Minggu

Edu
Coding dan Matematika Perlu Diterapkan Sejak Usia Dini, Tak Perlu Kaku

Coding dan Matematika Perlu Diterapkan Sejak Usia Dini, Tak Perlu Kaku

Edu
Wamen Stella: Negara di ASEAN Perlu Desain Pendidikan Literasi di Tengah Maraknya AI

Wamen Stella: Negara di ASEAN Perlu Desain Pendidikan Literasi di Tengah Maraknya AI

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau