KOMPAS.com - Program studi (prodi) Aktuaria menjadi salah prodi favorit calon mahasiswa baru selama tiga tahun terakhir. Selain jurusan Aktuaria, tren pilihan prodi favorit calon mahasiswa baru belum bergeser dari tahun sebelumnya.
“Aktuaria itu sudah jadi (prodi) favorit. Jumlah pendaftarnya tinggi. Sebenarnya Aktuaria itu gabungan antara akuntansi dengan matematika,” ujar Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Budi Prasetyo Widyobroto di Jakarta seperti dikutip dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut Budi, mahasiswa akan belajar seputar data, statistik, dan membaca peluang seperti memprediksi kemungkinan yang terjadi dari sebuah data.
Ia melanjutkan ilmu Aktuaria banyak digunakan untuk penilaian (assesment) asurasi, dan sebagainya.
Sementara untuk program studi yang sudah lama dikenal masyarakat dan masih menjadi favorit, trennya belum bergeser.
Baca juga: Mengenal Jurusan Aktuaria, Jurusan dengan Passing Grade Tinggi SBMPTN
Di Kelompok Saintek, misalnya, Budi menuturkan, prodi Kedokteran dan Teknologi Informasi masih menjadi favorit.
Selain itu bidang teknik juga masih diminati banyak calon mahasiswa, seperti Teknik Industri, Teknik Sipil, dan Teknik Elektro.
Budi Prasetyo menambahkan, prodi favorit di Kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum) relatif belum bergeser dari ilmu ekonomi, seperti Manajemen dan Akuntansi.
Kemudian di bidang sosial dan ilmu politik, prodi favorit yaitu Hubungan Internasional, Komunikasi, Hukum, dan Psikologi.
Aktuaria adalah ilmu tentang pengelolaan risiko keuangan di masa yang akan datang. Ilmu aktuaria merupakan kombinasi antara ilmu tentang peluang, matematika, statistika, keuangan, dan pemrograman komputer.
Beberapa perguruan tinggi yang sudah membuka program studi Aktuaria antara lain Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diselenggarakan LTMPT , prodi Aktuaria masuk ke dalam kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek).
Menurut Budi, pada dasarnya semua program studi bagus. Namun setiap individu atau lulusannya harus punya nilai tambah agar memiliki keunggulan dibanding yang lain.