Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Chaerul Lulusan SD Mampu Rakit Pesawat Terbang, Ini Kisahnya

Kompas.com - 23/01/2020, 11:02 WIB
Albertus Adit,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Siapa sangka, Chaerul, pemuda asal Pinrang, Sulawesi Selatan ini sempat viral di media sosial karena bisa merakit pesawat terbang ringan jenis ultralight.

Bahkan jika dipikir secara nalar, pemuda ini dulunya hanya bersekolah atau lulusan SD saja. Apalagi dia juga bekerja sebagai montir sepeda motor.

Namun karena kreativitas tinggi serta keinginan keras untuk merakit pesawat dan menerbangkannya sendiri, akhirnya Chaerul coba mewujudkan impiannya tersebut.

Baca juga: Pesawat dari Barang Bekas Buatan Montir Lulusan SD Pernah Tercebur ke Laut Saat Uji Coba

Akhirnya, pesawat rakitan Chaerul yang dibantu dua temannya ini berhasil terbang. Jadi, kreativitas tidak memandang siapa orang itu, atau lulusan sekolah apa, tetapi kuncinya hanya keinginan keras untuk berusaha dan mencoba.

Sempat tercebur ke laut

Seperti diberitakan di Kompas.com, Chaerul sempat gagal terbang pada empat kali uji coba. Namun pada uji coba kelima dia berhasil terbang di pinggir Pantai Ujung Tape.

"Pada 1 Januari lalu saat melakukan uji coba keempat, sebenarnya pesawat saya sudah bisa terbang. Namun, hanya barjarak 700 meter dengan ketinggian 10 meter di atas permukaan laut. Angin saat itu begitu kencang dan pesawat saya baru saja naik beberapa detik, tiba-tiba jatuh di laut tempat saya uji coba," ujar Haerul, saat ditemui di bengkelnya, Kamis (16/1/2020).

Saat berhasil terbang, Chaerul mengaku dalam keadaan gugup dan kaget karena pesawatnya bisa terbang setinggi 10 meter.

 Pesawat Chaerul itu lepas landas di pantai dan mampu terbang di atas pantai. Namun karena angin bertiup kencang akhirnya tercebur ke laut.

"20 Meter dari bibir pantai, pesawat saya tercebur ke dalam laut. Saat itu pesawat saya miring ke kanan. Hal yang membuat saya berani menerbangkan pesawat walau belum pernah latihan, karena saya terbang di atas pantai. Mungkin saya belum berani terbang di atas ketinggian daratan," kata Chaerul.

Pesawat dari barang bekas dan bermesin sepeda motor tersebut menjadi bukti bahwa Chaerul bisa melakukan suatu gebrakan, meski tak lulus sekolah, apalagi kuliah di jurusan teknik penerbangan.

Bertemu KSAU didampingi akademisi Unhas

Dilansir dari akun resmi Instagram TNI AU, atas prestasi yang membanggakan tersebut, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengundang Chaerul, datang ke Markas Besar TNI AU (Mabesau) Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2020).

Disitu, Chaerul datang didampingi tiga akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, yakni Dr. Bastian Jabir, Dr. Rustan Tarraka, Dr. Muhammad Syahid, dan Lurah Pallameang Bapak Asdar.

Baca juga: Punya Potensi Kedirgantaraan, Chaerul akan Dijadikan Anggota FASI

KSAU pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inovasi, keberanian dan semangat pantang menyerah yang dimiliki Chaerul dalam membuat pesawat terbang Swayasa dari barang bekas dan bermesin sepeda motor.

"Kita hanya ingin mengarahkan dan memberikan pengetahuan tambahan yang berhubungan dengan pesawat Swayasa agar inovasi Chaerul ini lebih berkembang dan bermanfaat," ujar Marsekal Yuyu Sutisna.

"Tentu keselamatannya lebih terjamin untuk diri sendiri maupun orang lain, sekaligus mengajak kepada anak muda lainnya untuk lebih mencintai dunia kedirgantaraan," ujar KSAU.

Turut hadir mendampingi KSAU, Waaspotdirga KSAU Marsma TNI T. Sembiring Meliala, Kadispotdirgaau Marsma TNI Basuki Rahmat, Kadispenau Marsma TNI Fajar Adriyanto, M.Si., dan Kasubdispenum Kolonel Sus M. Yuris.

Sebelumnya, Senin (20/1/2020), Chaerul dan rombongan juga diterima oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

(Penulis: Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin |Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com