Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Minta Pesantren Bisa Cetak Wirausahawan

Kompas.com - 23/01/2020, 20:01 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

 

One Pesantren One Product

Menurut dia, Program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim juga berintikan kolaborasi. Pilarnya adalah sinergi antara koperasi pondok pesantren, forum bisnis, pengusaha alumni pesantren, dan Kantor Dagang Indonesia (Kadin).

Ekosistem pengembangan OPOP menggunakan metode antara lain training, mentoring, fasilitasi pemasaran, dan fasilitasi permodalan. OPOP Training Center telah didirikan di Universitas NU Surabaya (UNUSA).

Jaringan program ini tediri kementerian, BUMN, perusahaan swasta, organisasi internasional, dan lembaga pendidikan.

Ia menyebutkan, sejumlah pesantren besar yang tergabung dalam program OPOP ini merata di seluruh Jawa Timur. Mulai Pesantren di Lamongan (Sunan Drajat), Tuban (Langitan), Pasuruan (Sidogiri), Mojokerto (Amanatul Ummah), Ponorogo (Gontor), Malang (Al HIkam), Probolinggo (Nurul Jadid), Sumenep (An Nuqoyyah, Al Amin), sampai Banyuwangi (Blok Agung).

Menurutnya, pilar OPOP Jawa Timur bukan hanya individu santri menjadi santripreneur, melainkan juga institusi pesantren menjadi pesantrenpreneur.

Ada juga alumni pesantren yang tebarannya sangat luas dan jumlahnya terus bertambah, menjadi sosiopreneur.

Baca juga: 10 Negara Kompetisi Wirausaha Terbaik Dunia, Berapa Rapor Indonesia?

Muaranya adalah menghasilkan produk sesuai standar syariah dan halal, yang diterima pasar, berdaya saing, dan berbasis ekonomi digital.

Dia mengatakan, gerakan OPOP yang dimulai Pemprov Jatim sejak 2019 ini, sampai 2023 menargetkan menciptakan 1 juta santriprenuer dan 1.000 produk unggulan (barang atau jasa). Pada 2019 menarget 100.000 santripreneur dan 150 produk unggulan.

Pada 2020, menarget 200.000 santripreneur dan 200 produk unggulan. Pada 2021 menarget 200.000 santripreneur dan 200 produk unggulan.

Pada 2022 menarget 250.000 santripreneur dan 200 produk unggulan. Pada 2023 menarget 250.000 santripreneur dan 250 produk unggulan.

Ma'ruf Amin mendorong gerakan semacam OPOP ini juga bergerak di provinsi-provinsi lain. Saat ini, selain Jawa Timur, program OPOP juga berkembang dinamis di Jawa Barat sejak 2018.
Wapres menegaskan gerakan ekonomi pesantren sudah lama berlangsung.

Bila gerakan ini terus digerakkan, didampingi, difasilitasi, dan dikolaborasikan dengan berbagai pemangku kepentingan, akan menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang strategis bagi upaya meningkatkan kesejahteraan umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com