Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Diharapkan Jadi "Benteng" Kewibawaan dan Kualitas Akademik

Kompas.com - 13/02/2020, 21:08 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Para Guru Besar diharapkan mampu menjadi "Benteng Akademik" dalam menjaga kualitas dan kewibawaan akademik perguruan tinggi. Guru Besar juga dipandang sebagai sosok mumpuni dalam komunitas akademik yang akan menjaga pemahaman bidang keilmuan tertentu.

Hal ini disampaikan Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Ojat Darojat dalam acara Pengukuhan 3 Guru Besar di UT Convention Center, Tangerang Selatan (11/2/2020).

Ada 2 orang Guru Besar dikukuhkan dalam upacara akademik resmi tersebut yaitu:

  1. Prof. Dr. Ginta Ginting, S.E., M.BA. – Profesor dalam bidang Ilmu Manajemen
  2. Prof. Dr. Mohammad Imam Farisi, M.Pd. – Profesor dalam bidang Ilmu Pendidikan IPS
  3. Prof. Dr. Suciati, M.Sc. – Profesor dalam bidang Ilmu Teknologi Pendidikan

Baca juga: Usai Bertemu Mahfud, Persatuan Guru Besar Akan Beri Masukan Omnibus Law

Akselerasi Guru Besar

"Kehadiran Guru Besar sangat penting dalam memantapkan kewibawaan dan kualitas pendidikan di perguruan tinggi. Mereka adalah 'benteng akademik' pendidikan kita, termasuk dalam pendidikan jarak jauh yang kita jalankan," jelas Ojat Darojat.

Rektor UT menyampaikan saat ini UT telah memiliki 12 Guru Besar dan juga telah melibatkan banyak Guru Besar dari berbagai perguruan tinggi lain dalam dalam menciptakan konten-konten pendidikan jarak jauh berkualitas.

"Saat ini kita tengah melakukan akselerasi atau percepatan lebih banyak Guru Besar di UT. Paling tidak tiap tahun kita berharap bisa melahirkan 5 Guru Besar. Tahun ini kita menyiapkan setidaknya pengukukan 6 Guru Besar," ujarnya.

Akselerasi ini ditempuh, tambah Rektor UT, dilakukan melalui beragam cara di antaranya pelibatan dalam riset dan juga hilirisasi artikel di jurnal ilmiah bereputasi internasional.

"Semua diarahkan pada pengokohan UT sebagai cyber university. Program riset yang dilakukan akan diarahkan untuk memperkuat hal itu," tegas Prof. Ojat.

Guru Besar berkarakter

Upacara Pengukuhan 3 Guru Besar di UT Convention Center, Tangerang Selatan (11/2/2020).DOK. KOMPAS.com/YOHANES ENGGAR Upacara Pengukuhan 3 Guru Besar di UT Convention Center, Tangerang Selatan (11/2/2020).

Dalam kesempatan ini, masing-masing guru besar yang dikukuhkan menyampaikan orasi ilmiah.

Orasi pertama disampaikan Prof. Ginta dengan judul “Shared Value Sense: Inovasi dalam Tanggung Jawab Sosial dan Solusi Kreatif Korporasi”, kedua disampaikan Prof. Imam dengan judul “Pemikiran Pendidikan IPS sebagai Synthetic Discipline dalam Perspektif Sosio-Epistemologis”, dan orasi ketiga disampaikan Prof. Suciati “Transformasi Digital sebagai Terobosan Teknologi Pendidikan”.

Baca juga: Sidang Terbuka Pengukuhan Guru Besar Endang Ruswanti dalam Bidang Ilmu Manajemen

Dalam kesempatan sama, Prof. Iman menyampaikan Guru Besar memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan kontribusi ilmunya dalam memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Salah satunya, tambah Prof. Ginta, dilakukan melalui akselerasi publikasi ilmiah. "Para Guru Besar harus mampu mendorong dan memfasilitasi generasi muda untuk bisa melakukan publikasi di jurnal ilmiah."

Lebih jauh Prof. Suciati mengingatkan peran Guru Besar sebagai "benteng akademik" juga membutuhkan karakter berkualitas dan bukan sekadar kemampuan akademik saja.

"Sejak awal kita perlu menanamkan soal kejujuran akademik. Kejujuran akademik ini akan terus kita bawa bukan saja saat mahasiswa berkuliah namun juga saat mereka terjun kembali ke masyarakat," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com