KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2020-2035, di mana banyak proporsi penduduk produktif di rentang usia 15-64 tahun.
Melimpahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di usia tersebut membuat tantangan dan persaingan kerja di dunia usaha dan industri pun semakin berat, karena industri membutuhkan SDM dengan skill mumpuni.
Hal ini menuntut pendidikan vokasi, khususnya para lulusan SMK harus memiliki pengalaman dan skill khusus agar dapat bersaing di dunia industri.
Oleh sebab itu, siswa SMK harus dapat meningkatkan kualitas, baik pendidikan maupun keterampilan untuk menghadapinya.
Baca juga: SEAMAO BIOTROP: SMK akan Jadi Ujung Tombak Pengembangan Pertanian Indonesia
Maka, siswa SMK khususnya jurusan Teknik Mesin dan Otomotif harus lebih meningkatkan kompetensi, khususnya di bidang metrologi atau pengukuran, karena ilmu dasar metrologi inilah yang nantinya dibutuhkan di dunia kerja, terutama untuk industri manufaktur.
“Siswa SMK, khususnya jurusan teknik mesin dan otomotif harus lebih melatih skill metrologi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing mereka di tengah persaingan industri 4.0, serta menciptakan SDM yang cakap dan berkeahlian tinggi bidang metrologi untuk kemajuan industri manufaktur di Indonesia,” ujar Tony Sartono, Komisaris PT Kawan Lama Sejahtera.
Senada dengan Tony Sartono, menurut Vinsentius Bram Armunanto, selaku Dosen Pengampu Metrologi di Politeknik ATMI Surakarta, ilmu metrologi atau teknik pengukuran memiliki arti sangat penting khususnya dalam bidang industri manufaktur, karena berkaitan erat dengan beberapa hal, seperti:
Semua produk dalam industri manufaktur harus melalui proses pengukuran dan harus memenuhi tuntutan ukuran beserta karakteristik geometris yang semuanya masuk dalam sub bidang metrologi.
Penguasaan personel pelaksana pengukuran dalam hal teori pendukung, sistem yang digunakan, alat ukur yang dipakai, referensi, dan ketentuan umum wajib dimengerti dan dikuasai.
Perkembangan terkini dari mesin ukur, proses pengukuran dan metode pelaksanaan proses pengukuran harus selalu diikuti, khususnya sistem dalam industri 4.0.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.