Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Kompetensi Metrologi Siswa SMK untuk Industri Manufaktur

Kompas.com - 03/03/2020, 15:41 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2020-2035, di mana banyak proporsi penduduk produktif di rentang usia 15-64 tahun.

Melimpahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di usia tersebut membuat tantangan dan persaingan kerja di dunia usaha dan industri pun semakin berat, karena industri membutuhkan SDM dengan skill mumpuni.

Hal ini menuntut pendidikan vokasi, khususnya para lulusan SMK harus memiliki pengalaman dan skill khusus agar dapat bersaing di dunia industri.

Oleh sebab itu, siswa SMK harus dapat meningkatkan kualitas, baik pendidikan maupun keterampilan untuk menghadapinya.

Baca juga: SEAMAO BIOTROP: SMK akan Jadi Ujung Tombak Pengembangan Pertanian Indonesia

 

Kompetensi metrologi SMK Mesin dan Otomotif

Maka, siswa SMK khususnya jurusan Teknik Mesin dan Otomotif harus lebih meningkatkan kompetensi, khususnya di bidang metrologi atau pengukuran, karena ilmu dasar metrologi inilah yang nantinya dibutuhkan di dunia kerja, terutama untuk industri manufaktur.

“Siswa SMK, khususnya jurusan teknik mesin dan otomotif harus lebih melatih skill metrologi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing mereka di tengah persaingan industri 4.0, serta menciptakan SDM yang cakap dan berkeahlian tinggi bidang metrologi untuk kemajuan industri manufaktur di Indonesia,” ujar Tony Sartono, Komisaris PT Kawan Lama Sejahtera.

Senada dengan Tony Sartono, menurut Vinsentius Bram Armunanto, selaku Dosen Pengampu Metrologi di Politeknik ATMI Surakarta, ilmu metrologi atau teknik pengukuran memiliki arti sangat penting khususnya dalam bidang industri manufaktur, karena berkaitan erat dengan beberapa hal, seperti:

Semua produk dalam industri manufaktur harus melalui proses pengukuran dan harus memenuhi tuntutan ukuran beserta karakteristik geometris yang semuanya masuk dalam sub bidang metrologi.

Penguasaan personel pelaksana pengukuran dalam hal teori pendukung, sistem yang digunakan, alat ukur yang dipakai, referensi, dan ketentuan umum wajib dimengerti dan dikuasai.

Perkembangan terkini dari mesin ukur, proses pengukuran dan metode pelaksanaan proses pengukuran harus selalu diikuti, khususnya sistem dalam industri 4.0.

Lomba Kompetensi Metrologi SMK 

Untuk mengasah skill siswa SMK dalam bidang metrologi agar siap menghadapi industri 4.0, sebanyak 30 siswa dari 20 SMK se-Jakarta mengikuti kompetisi metrologi dalam LKS (Lomba Kompetensi Siswa) SMK 2020, pada 26-27 Februari 2020 di Kantor Dinas Pendidikan Jakarta Selatan.

Acara ini merupakan kerja sama antara PT Kawan Lama Sejahtera dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Kompetisi bidang metrologi ini didukung brand alat ukur asal Jepang, Mitutoyo.

Dengan berpartisipasi dalam kegiatan LKS SMK 2020 ini, PT Kawan Lama Sejahtera ingin memotivasi sekaligus meningkatkan kompetensi siswa SMK, khususnya jurusan Teknik Mesin dan Otomotif.

Baca juga: Cerita Pemuda Lulusan SMK di Purworejo Ciptakan Robot Pembuat Telur Dadar Bantu Ibunya Berjualan

”Ilmu metrologi sangat dibutuhkan bagi siswa SMK khususnya jurusan teknik permesinan, karena di situ adalah dasar kompetensi yaitu pengukuran. Di dunia industri, nantinya dibutuhkan orang-orang teliti yang bisa mengevaluasi bahkan sampai melakukan Quality Control (QC) dari suatu komponen agar sesuai dengan target industri," jelas Diding Wahyudin, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Ia menambahkan, "maka dari itu, diperlukan uji kompetensi bidang pengukuran. Di antaranya penggunaan alat-alat ukur seperti jangka sorong, dial indicator, dan lainnya. Ini adalah dasar uji kompetensi keahlian siswa untuk menjadi karyawan di perusahaan industri.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com