Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Semprot Disinfektan Langsung ke Manusia, Ini Bahayanya Kata Pakar UGM

Kompas.com - 07/04/2020, 17:55 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, di masyarakat muncul fenomena penyemprotan disinfektan secara masif di berbagai tempat, bahkan dilakukan langsung ke tubuh manusia.

Penyemprotan disinfektan misalnya dilakukan menggunakan mobil polisi hingga menggunakan bilik-bilik disinfektan yang ditempatkan di sejumlah titik masuk bangunan.

Ternyata penyemprotan disinfektan langsung ke kulit manusia merupakan hal yang berisiko menimbulkan penyakit. Penggunaan disinfektan dalam pencegahan penularan virus corona mesti dilakukan dengan cara yang benar.

Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Endang Lukitaningsih, menjelaskan disinfektan adalah bahan kimia yang dipakai untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur kecuali spora bakteri pada permukaan benda mati seperti lantai, furniture, dan ruangan.

Disinfektan tidak digunakan pada kulit ataupun selaput lendir karena berisiko mengiritasi kulit dan berpotensi memicu kanker. Hal ini berbeda dengan antiseptik yang memang ditujukan untuk disinfeksi pada permukaan kulit dan membran mukosa,” kata Endang seperti dikutip dari laman UGM.

Disinfektan juga bisa digunakan untuk membersihkan permukaan benda dengan mengusap larutan disinfektan di bagian yang terkontaminasi. Misalnya, pada lantai, dinding, tombol lift, permukaan meja, daun pintu, dan lainnya.

Baca juga: Bahaya Semprotan Disinfektan pada Tubuh

Pemakaian disinfektan dengan teknik spray atau fogging telah digunakan untuk mengendalikan jumlah antimikrobia dan virus di ruangan yang berisiko tinggi.

Sementara pada ruangan yang sulit dijangkau biasanya digunakan sinar UV dengan panjang gelombang tertentu.

Proses ini akan mencegah penularan mikroorganisme patogen dari permukaan benda ke manusia.

Apabila ingin menggunakan disinfektan, Endang menyampaikan ada beberapa produk yang direkomendasikan untuk disinfeksi seperti sodium hipoklorit, amonium kuartener (sejenis deterjen kationik), alkohol 70 persen dan hidrogen peroksida.

Kendati begitu dia mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan petunjuk penggunaan pada label agar produk dapat digunakan dengan aman dan efektif.

“Konsentrasi disinfektan yang dipakai perlu diperhatikan. Selain itu waktu kontak antara objek dengan disinfektan antara 1-10 menit tergantung jenisnya, serta gunakan sarung tangan dan pastikan ventilasi yang baik untuk mengurangi paparan saat penggunaan,”urainya.

Ganggu Ekosistem

Sekelompok masyarakat Kampung Anjun, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah warga sebagai upaya memerangi Covid-19.KOMPAS.COM/FARIDA Sekelompok masyarakat Kampung Anjun, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah warga sebagai upaya memerangi Covid-19.

Sementara Dekan Fakultas Farmasi, Agung Endro Nugroho tidak menyarankan penyemprotan disinfektan langsung pada manusia dan makhluk hidup. Selain tidak efektif, hal itu dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem.

Pengunaan bilik (chamber) penyemprotan dengan disinfektan langsung pada manusia juga tidak disarankan. Hal itu kecuali memakai cairan antiseptik yang sudah dipastikan aman dan melindungi bagian tubuh yang terbuka terhadap paparan.

“Untuk manusia, pencegahan terhadap penularan virus bisa dilakukan dengan sering mencuci tangan memakai sabun atau hand sanitizer, menjaga pola makan dan pola hidup sehat untuk menjaga imunitas,” ungkap Agung.

Baca juga: Dekan FK UNS: Disinfektan Berbahaya bagi Tubuh, jika...

Menurutnya, penyemprotan disinfektan terhadap lingkungan juga perlu dipertimbangkan kembali.

Penyemprotan dapat dilakukan dengan membatasi jumlah dan daerah yang disemprot misalnya, ruangan yang membutuhkan sterilitas di rumah sakit dan ruangan yang terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Cara terbaik menggunakan disinfektan adalah langsung mengelap/mengusap pada benda-benda yang diperkirakan rentan tertempel virus Cocud-19,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com