Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Ketupat yang Wajib Diketahui Anak Milenial

Kompas.com - 24/05/2020, 05:00 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat hari Lebaran, pasti identik dengan makanan khas ketupat. Namun, bagi anak-anak milenial, tentu tak semua paham asal makanan ketupat itu.

Jika kamu ingin tahu, maka simak informasi yang dirangkum dari akun resmi Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Sabtu (23/5/2020) berikut.

Ketupat merupakan salah satu makanan khas hari Lebaran yang dibuat hampir di setiap rumah. Ketupat lahir ketika agama Islam mulai masuk ke Nusantara, makanan ini diperkenalkan oleh Raden Mas Sahid atau Sunan Kalijaga.

Baca juga: 4 Cara Mengajarkan Anak Belajar dari Kesalahan

Makna ketupat

Namun, tak sekadar makanan saja, ketupat memiliki beberapa makna dan gizi yang terkandung di dalamnya. Apa saja makna ketupat dan gizinya?

1. Janur

  • Janur atau kulit ketupat melambangkan hati nurani.

2. Kupat

  • Memiliki arti ngaku lepat atau mengaku bersalah.

3. Beras

  • Melambangkan kesucian hati setelah Idul Fitri, hari yang bersih.

4. Anyaman

Melambangkan keharusan masyarakat kita dalam mengikat tali silaturahim.

5. Bentuk ketupat

  • Kiblat papat yang berarti melambangkan arah kiblat dan kemenangan umat Islam yang sempurna.

Di dalam ketupat itu terkandung gizi. Dalam 100 gram berisi:

  • 78 persen karbohidrat
  • 14 persen lemak
  • 8 persen protein

Sedangkan jumlah kalorinya ialah 160 kal.

Sebagai pendekatan budaya agraris

Penjelasan lain, ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Demak yang dipimpin Raden Patah pada awal abad ke-15.

Menyadari pentingnya akulturasi, ketika menyebarkan Islam ke pedalaman, Walisongo melakukan pendekatan budaya agraris.

Baca juga: 9 Tips Dampingi Anak Belajar di Rumah dari Akademisi IPB University

Raden Mas Sahid, anggota Walisongo yang sohor dengan panggilan Sunan Kalijaga, lalu memperkenalkan dan memasukkan ketupat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com