Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITS Luncurkan Dua Prodi Baru yang Relevan Kebutuhan Industri

Kompas.com - 07/06/2020, 08:10 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Era digital saat ini mendorong masyarakat untuk dekat dengan teknologi. Tujuannya tak lain yakni memanfaatkan untuk dunia bisnis.

Karena itu, salah satu kampus ternama Indonesia yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan dua program studi baru.

Melansir laman ITS, Jumat (5/6/2020), dua prodi baru itu dari Departemen Manajemen Teknologi (MT) ITS. Yakni bidang keahlian Manajemen Desain Inovasi (program magister) dan program Doktor Manajemen Teknologi.

Baca juga: ITS-Unair Konversi Selasar RSUA Jadi Ruang Isolasi, Begini Konsepnya

Relevan kebutuhan industri

Menurut Kepala Departemen Manajemen Teknologi ITS, Prof. Ir. I Nyoman Pujawan M.Eng PhD, Departemen MT ITS terus berupaya dalam mengembangkan program studinya agar terus relevan dengan kebutuhan industri.

Hal itu terbukti dengan adanya peluncuran bidang keahlian yaitu Supply Chain Management dan Business Analytics pada 2018.

"Pengembangan itu kemudian disusul dengan menambah satu lagi bidang keahlian yang menurut saya juga sangat relevan dengan kebutuhan industri yaitu Manajemen Desain Inovasi, pada tahun ini," katanya.

Dikatakan bahwa ada banyak sekali tuntutan dunia kerja yang membutuhkan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi. Berdasarkan alasan tersebut, MT ITS memulai adanya program doktor.

Namun, ada perbedaan mendasar antara program Doktor Manajemen Teknologi ITS dengan program doktor konvensional yang telah dimiliki ITS yang selama ini lebih menitikberatkan pada pengembangan sisi keilmuan.

"Kami mengikuti model yang di luar negeri disebut Doctor of Business Administration yang memang ditawarkan untuk menjadi jembatan yang baik antara pengembangan keilmuan dengan tuntutan dunia praktis," ujarnya.

Perbedaan tersebut telah disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa MT ITS yang memang berbeda dengan departemen lain di ITS karena hampir semua mahasiswanya telah bekerja sebagai pekerja profesional.

Lebih membahas pengembangan ilmu

Sementara Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng menyatakan bahwa karakteristik program doktor MT ITS ini lebih menekankan pada penyelesaian masalah praktis yang kompleks di suatu kasus industri dengan landasan keilmuan.

Berbeda dengan prodi lain yang tesis atau disertasinya lebih banyak membahas dalam pengembangan ilmu serta mencari invensi-invensi atau penemuan baru.

Adapun kontribusi MT ITS ialah:

1. Membantu meningkatkan persentase mahasiswa yang bekerja.

2. Peserta dari MT ITS ini adalah pekerja profesional yang nanti setelah lulus akan memiliki ikatan profesional yang menjadi modal baik dalam bidang networking.

Baca juga: Dosen ITS Ini Jadi Anggota Ilmuwan Muda Dunia

"Meskipun sistem pembelajaran berbeda dengan prodi lain, kami tetap mengharapkan ada kontribusi di sisi akademik khususnya di program doktornya," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kemenag Susun Peraturan Menteri Baru tentang Pendidikan Agama di Sekolah

Kemenag Susun Peraturan Menteri Baru tentang Pendidikan Agama di Sekolah

Edu
Uti Nilam, Lulusan Kedokteran yang Jadi Medical Illustrator Pertama di Indonesia

Uti Nilam, Lulusan Kedokteran yang Jadi Medical Illustrator Pertama di Indonesia

Edu
Mendikdasmen Bakal Beri Beasiswa buat Guru yang Belum S1 dan S4

Mendikdasmen Bakal Beri Beasiswa buat Guru yang Belum S1 dan S4

Edu
Soal Kasus Kekerasan Terhadap Guru, Komisi X DPR Sebut Pentingnya Peran Orangtua

Soal Kasus Kekerasan Terhadap Guru, Komisi X DPR Sebut Pentingnya Peran Orangtua

Edu
Sosok Fauzul Azhim, Pelajar Indonesia Terpilih Jadi Presiden Pemuda Asia Tenggara

Sosok Fauzul Azhim, Pelajar Indonesia Terpilih Jadi Presiden Pemuda Asia Tenggara

Edu
Syarat dan Cara Daftar Petugas Haji 2025, Lulusan S1 Bisa Daftar

Syarat dan Cara Daftar Petugas Haji 2025, Lulusan S1 Bisa Daftar

Edu
20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

Edu
Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

Edu
Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Edu
IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

Edu
Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau