Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Siswa Sampaikan Masalah PJJ ke Mendikbud Nadiem, Dari Tugas Berat sampai Dana BOS Belum Efektif

Kompas.com - 18/06/2020, 18:20 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 50 murid dari berbagai daerah di Indonesia menyampaikan pendapat dan masukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim terkait proses pembelajaran pada masa pandemi Covid-19.

Pertemuan Nadiem dan 50 murid berlangsung secara dalam jaringan (daring). Para murid yang terlibat berasal dari wilayah terpencil, kepulauan, daerah tertinggal, serta murid dengan disabilitas.

Beberapa masalah dan rekomendasi yang disampaikan para murid antara lain tantangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang belum ramah anak dan inklusif; infrastruktur dan akses teknologi yang belum merata seperti internet, listrik termasuk alat komunikasi seluler, komputer, TV dan radio.

Selain itu, alokasi dana BOS dinilai belum efektif menjangkau siswa dan mahasiwa dalam PJJ, dukungan dan pendampingan orang tua serta guru yang belum maksimal, tugas yang terlalu berat tanpa bimbingan guru, termasuk beban ganda di rumah, khususnya bagi anak perempuan.

Di wilayah pedalaman, PJJ juga dinilai kurang maksimal khususnya untuk daerah yang tidak terjangkau listrik dan internet dengan fasilitas pendidikan, jumlah dan kapasitas tenaga pendidik yang sangat terbatas.

Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti mengatakan PJJ berpotensi mendapatkan memberikan peran ganda bagi si anak, terutama anak perempuan, karena mesti mengerjakan tugas sekolah sekaligus pekerjaan rumah tangga.

“Beban tugas anak yang terlalu banyak dengan format pengumpulan tugas yang beragam membebani anak serta orang tua yang mengawasi selama belajar dari Rumah, dan beban ganda ini dapat menganggu kondisi psikologi anak dan orang tua,” ujar Dini dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Sekolah di Zona Hijau, Nadiem: Sekolah Tak Bisa Paksa Siswa Pergi ke Sekolah

Nadiem mengapresiasi kegiatan dengar pendapat oleh Plan Indonesia karena berarti mewujudkan semangat gotong royong membangun pendidikan dalam menghadapi pandemi.

“Saya senang dapat berdialog serta mendengar cerita dan gagasan kreatif dari adik-adik murid. Upaya ini terus mendorong kami untuk mewujudkan akses pendidikan yang setara, tidak hanya terkait infrastruktur, tetapi juga kesempatan untuk seluruh murid di Indonesia,” ujar Nadiem.

Pandemi memberikan dampak yang berbeda bagi orang dewasa dan anak-anak.

Anak-anak terdampak secara langsung dan tidak langsung akibat perubahan lingkungan dan disrupsi di beragam sektor termasuk dalam sistem pendidikan, sistem layanan perlindungan anak, kehidupan ekonomi keluarga, intensitas pengasuhan, serta perubahan interaksi sosial masyarakat.

Kemendikbud mendata, pandemi Covid-19 pada sektor pendidikan dirasakan oleh 3.145.330 guru dan 56.168.760 murid sekolah di Indonesia, termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA/K/Sederajat, serta pendidikan tinggi, pendidikan keagamaan, pesantren, pendidikan masyarakat, dan pendidikan pelatihan.

Kesempatan berbincang tersebut diselenggarakan atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkolaborasi dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia).

Perlindungan Hak Anak di Masa Pandemi

Dalam upaya mendukung program pemerintah, Plan Indonesia telah melakukan tanggap darurat dengan memastikan perlindungan hak anak di masa pandemi, khususnya anak perempuan, anak penyandang disabilitas, anak dalam keluarga ekonomi lemah, dan anak di wilayah terpencil yang sulit akses logistik dan infrastruktur.

Wilayah tanggap Covid-19 dari Plan Indonesia yaitu Nusa Tenggara Timur di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nagekeo, Lembata, Belu, Malaka, Manggarai, Nusa Tenggara Barat di Lombok Barat, Lombok Utara dan Mataram, Sumbawa, DKI Jakarta di 18 kelurahan dan Jawa Tengah.

Baca juga: Sekolah Boleh Dibuka saat Covid-19, Ini 4 Syarat Kata Mendikbud Nadiem

Hingga saat ini tercatat lebih dari 400.000 anak dan orang dewasa sebagai penerima manfaat langsung tanggap darurat Plan Indonesia dalam bentuk penyediaan air bersih dan alat kebersihan, kegiatan promosi kebersihan, perlindungan anak dan memastikan akses pendidikan untuk anak-anak di daerah terpencil.

Plan Indonesia berupaya menyediakan ruang aman bagi anak dan kaum muda terutama perempuan untuk menyuarakan tantangan yang dihadapi selama masa pandemik serta gagasan dan aspirasi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau