KOMPAS.com - Memasuki era kenormalan baru (new normal), masyarakat kini bisa beraktivitas di luar rumah. Hanya saja, semua harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Diantaranya memakai masker, rajin cuci tangan serta jaga jarak. Hal-hal kecil ini harus dilakukan siapa saja di masa pandemi Covid-19.
Terkait kebiasaan baru masyarakat ini, Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melakukan survei di akun media sosial miliknya.
Surveinya mengenai anjuran siapa saja yang paling diikuti para anak muda sekarang ini untuk berubah. Tentu terkait kenormalan baru.
Baca juga: Guru Besar UGM: Herbal sebagai Terapi Pendukung Pengobatan Covid-19
Dari hasil survei itu dijelaskan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam mencegah penularan Covid-19 dengan mengikuti adaptasi perubahan perilaku dan budaya disiplin protokol kesehatan di era pandemi sekarang ini.
Selain keluarga, peran pemerintah dan tokoh agama juga memberikan andil dalam memotivasi masyarakat mengikuti perubahan budaya dan perilaku baru.
"Orang tua dan pemerintah menduduki persentase terbesar mendorong orang untuk berubah," kata Ganjar dalam webinar, Minggu (12/7/2020).
Untuk hasil survei yang dia lakukan itu, persentasenya ialah:
Karenanya, Ganjar berkeyakinan pendekatan kepada orang tua untuk mengajak anaknya mengikuti anjuran agar bisa ikut mencegah penularan Covid-19 sangat penting.
Adapun anjurannya terkait penggunaan masker, menjaga jarak dan kebiasaan cuci tangan perlu tersampaikan ke orang tua dengan baik.
"Keluarga jauh lebih bisa melakukan kontrol sebagai bagian dari komunitas," kata Ganjar seperti dikutip dari laman resmi UGM, Senin (13/7/2020).
Namun demikian, ia mengajak sebagian warga dan tokoh masyarakat juga memberikan pesan dan anjuran kesehatan yang baik di medsos.
"Kampanye hal-hal yang baik soal pengalaman dan cara baru di medsos sangat manjur dalam mengajak warga menjaga kesehatan bersama cegah Covid," ujarnya.
Sementara itu, narasumber lain Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Dr. Wening Udasmoro menjelaskan, salah satu tantangan pemerintah dalam penanggulangan penularan Covid-19 adalah mengubah budaya disiplin warga masyarakat.
Tentu karena memberlakukan budaya disiplin untuk menggunakan masker atau cuci tangan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Beratnya menerapkan budaya baru di masa pandemi disebabkan dari tiga faktor yakni sisi ekonomi, ideologi dan budaya," katanya.
1. Sisi ekonomi
Masyarakat sekarang ini yang terdampak Covid berusaha untuk bangkit memiliki daya tahan kemampuan ekonomi terbatas. Mereka melanggar kedisiplinan karena mereka butuh makan sehingga banyak yang melanggar kedisipilinan.
2. Ideologi
Untuk ideologi, hal itu terkait dengan persoalan resistensi anggota kelompok agama yang mengabaikan aturan protokol kesehatan Covid demi bisa melakukan ibadah layaknya dalam kondisi normal.
"Kita bisa lihat banyak kluster yang muncul dari kelompok ini. Resistensi ini bukan hanya terjadi di tanah air, tapi juga di negara lain," ujarnya.
3. Budaya
Masyarakat Indonesia dikenal sangat senang kumpul-kumpul. Tidak heran sejak diberlakukan era New Normal, pertemuan di angkringan, kafe hingga kumpulan sosialita kembali muncul.
Baca juga: Ini Jadwal dan Ketentuan Jalur Mandiri S1 UGM
Sementara narasumber lain, Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Djamaludin Ancok, mengatakan juga ada tiga hal yang bisa mengajak masyarakat untuk berubah, yakni:
Pertama, patuh karena takut dihukum sehingga ada peraturan dan penerapan sanksi yang tegas. "Sanksi diperlukan supaya orang ngerti, you berubah kalo tidak kena hukum," tuturnya.
Kedua, orang juga bisa berubah karena ada yang mengajak ia berubah sehingga peran seorang komunikator sangat diperlukan.
Ketiga, ada kesadaran dari diri sendiri lewat internalisasi dengan pengetahuan. "Kita harus membuat orang lain dan meyakinkan mereka sadar betul bahaya Covid ini bagi diri mereka sendiri," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.